Tes Baca Quran bagi Capres-Cawapres? Ini Pendapat Akademisi dan Lakpesdam NU
NU Online · Selasa, 15 Januari 2019 | 10:15 WIB
Akademisi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah A Bakir Ihsan menilai tidak perlu mengadakan tes baca Al-Qur'an bagi pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.
"Tes baca Al-Qur'an untuk kepemimpinan masyarakat yang majemuk secara agama tidak perlu," kata Bakir kepada NU Online melalui sambungan telepon, Selasa (15/1).
Menurut Bakir, ada yang lebih dibutuhkan masyarakat terhadap seorang pemimpin, yakni kapabilitas dan integritas dalam memimpin warganya.
Hal senada disampaikan Ketua Lakpesdam PBNU Rumadi Ahmad, Kamis (3/1). Lakpesdam menilai usulan untuk menggelar uji kualifikasi membaca Al-Qur'an pada capres-cawapres merupakan usulan berlebihan.
Menurutnya, usul demikian tidak perlu diperbincangkan terlalu panjang sehingga menjadi bahan pembicaraan yang terlalu serius. Pasalnya isu seperti ini merupakan bagian dari penggunaan agama sebaga komiditas politik.
"Ini berlebihan. Tidak perlu urusan bisa baca Al-Qur'an atau tidak menjadi isu dalam Pilpres. Hal ini bertendensi politisasi agama," kata Rumadi.
Sebagaimana diketahui, Dewan Ikatan Dai Aceh (IDA) mengusulkan adanya tes baca Al-Qur'an bagi kedua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden. Usulan itu disebut untuk mengakhiri polemik soal keislaman calon.
Mereka menyampaikan undangan tes tersebut kepada kedua tim pemenangan pasangan capres-cawapres, namun tak kunjung mendapat respons resmi baik dari tim pasangan Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin maupun Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Untuk mendapat kepastian respons dari paslon tersebut, mereka memutuskan mendatangi tim pemenangan kedua belah pihak pada Senin (14/1). (Husni Sahal/Muhammad Faizin)
Terpopuler
1
Sosok Nabi Daniel, Utusan Allah yang Dimakamkan di Era Umar Bin Khattab
2
3 Pesan Penting bagi Pengamal Ratib Al-Haddad
3
Mimpi Lamaran, Menikah, dan Bercerai: Apa Artinya?
4
Mahfud MD Ungkap Ketimpangan Struktural Indonesia
5
Gus Yahya: Di Tengah Ketidakpastian Global, Indonesia Harus Bertahan dan Berkontribusi bagi Dunia
6
Tak Bisa Dipisahkan, Mahfud MD: Hukum yang Baik Lahir dari Politik yang Bagus
Terkini
Lihat Semua