Nasional

Tiga Tantangan Ansor ke Depan

Sel, 17 Desember 2019 | 06:30 WIB

Tegal, NU Online
Ketua Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Mujiburrohman mengatakan, Gerakan Pemuda Ansor merupakan salah satu kekuatan besar dalam menjaga dan mengawal keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dengan ini, maka Ansor harus selalu siap menghadapi tantangan disintegrasi, intoleransi dan radikalisme. 
 
Dalam hal ini kontribusi Pemuda Ansor diakui oleh segenap pihak, dan harus dipertahankan sebagai upaya memperkuat keutuhan bangsa. 
 
Hal ini dikatakan Gus Mujib sapaan akrabnya saat Konferensi Cabang (Konfercab) Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Ahad (15/12) di kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Slawi, Kabupaten Tegal.
 
"Sebagai organisasi kepemudaan yang besar di Indonesia, peran Ansor sudah diakui cukup besar dalam menjaga dan mengawal keutuhan NKRI. untuk itu kepada segenap kader harus mampu menjawab dan mengawal kepercayaan ini dengan semangat dan tanggungjawab dengan melawan setiap ancaman-ancaman disintegrasi dengan munculnya paham yang memecah belah, intoleran dan radikalisme," ujarnya
 
Menurut Ketua GP Ansor Korwil Jateng DIY itu, tantangan Gerakan Pemuda Ansor ke depan lebih berat. Setidaknya, kata Gus Mujib, ada tiga tantangan berat GP Ansor.
 
Pertama, Munculnya generasi baru. Karena generasi yang muncul berbeda dengan generasi kita. "Generasi milineal, generasi Z. Generasi yang kebiasaannya berbeda," ungkapnya.
 
Kedua, digitalisasi di semua aspek kehidupan. Semua hal hari ini dikendalikan dengan digital. Ansor harus siap menghadapi era digital yang semakin maju, untuk itu kader Ansor harus mampu menyesuaikan diri dan mampu memanfaatkan dunia digital sebagai bagian dari wahana dan sarana perjuangan.
 
"Kader Ansor harus mampu menyesuaikan diri dan menjadi bagian dari kemajuan teknologi itu sendiri dengan pemanfaatan produk digital sebagai bagian dari perjuangan Ansor," katanya.
 
Tantangan ketiga, lanjut Gus Mujib, Trend intoleransi dan radikalisasi. "Ini menjadi tanggung jawab bersama pemerintah, Ansor dan seluruh komponen bangsa," imbuhnya.
 
Sementara itu, Ketua Pimpinan Wilayah GP Ansor Jawa Tengah H Sholahudin Aly menambahkan, GP Ansor harus sigap dalam menanggapi dan menyikapi isu strategis yang kini tengah berkembang di Indonesia. 
 
Menurutnya, sebagai kader Ansor yang berkomitmen terhadap keutuhan NKRI harus berani melawan kelompok-kelompok yang mengancam keutuhan NKRI. 
 
Untuk itu Ansor harus senantiasa bergerak dan bersinergi dengan seluruh stakeholder dan pemerintah serta seluruh lapisan masyarakat untuk membangun toleransi di tengah masyarakat yang plural. Hal ini sesuai dengan hakikat Ansor sebagai organisasi gerakan dan punya mobilitas yang tinggi tidak terkecuali dalam mengawal keutuhan NKRI.
 
"Sebagai gerakan, Ansor harus senantiasa bergerak untuk terus menjadi bagian dari pilar pembangunan dan penjaga keutuhan NKRI. Untuk itu Ansor harus senantiasa aktif dalam menanggapi isu-isu strategis yang ada dan berkembang," pungkasnya.
 
Hadir dalam kesempatan itu, Ketua PP GP Ansor Abdul Haris Ma'mun, Wasekjen PP GP Ansor Ulil Arham, Bupati Tegal Hj Umi Azizah, Rais Syuriah PCNU Kabupaten Tegal KH Chambali Utsman, Ketua PCNU Kabupaten Tegal H Akhmad Wasy'ari, anggota Forkompimda Kabupaten Tegal, Ketua PC GP Ansor se-Pekalongan, Penasehat GP Ansor, Pimpinan OKP tingkat Kabupaten, dan Pimpinan Anak Cabang serta Pimpinan Ranting GP Ansor se-Kabupaten Tegal.
 
Kontributor: Saiful Bahri/Nurkhasan
Editor: Syamsul Arifin