Jakarta, NU Online
Perkembangan teknologi tidak bisa dilepaskan dari kehidupan manusia saat ini, termasuk internet, komputer jaringan, dan lain-lain, termasuk perkembangan teknologi blockchain. Teknologi blockchain saat ini banyak dimanfaatkan dunia bisnis, perbankan, dunia usaha, dan lain-lain untuk dapat meningkatkan daya saing bisnis.
Dalam rangka mengembangkan bisnis jaringan bagi para pengusaha, Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) menggelar Halaqah Blockchain, Sabtu (3/11) di Kantor PBNU Jakarta. Kegiatan ini menghadirkan sejumlah narasumber kompeten di bidang teknologi dan jaringan komputer.
Salah seorang Ketua DPP HPN Dripa Sjabana mengatakan, teknologi blockchain secara sederhana dapat diartikan sebagai basis data dalam jaringan kepercayaan. Trust (kepercayaan) menjadi modal penting dalam teknologi untuk mengembangkan revolusi berikutnya.
“Bukan hanya terobosan teknologi informasi di bidang keuangan, namun merambah hampir seluruh sektor usaha atau industri, termasuk sektor pertanian,” ujar Dripa.
Blockchain memiliki keunikan yaitu dalam hal tersebarnya basis data, transparansi antar pemilik data, dan enkripsi keamanannya dibandingkan basis data biasa.
Revolusi yang dimungkinkan oleh blockchain akan mempermudah transaksi antara seluruh lapisan masyarakat hingga petani. Bukan hanya transaksi keuangan tapi juga transaksi berbagai data yang akan semakin membanjir dengan masuknya kita ke era internet of things (IoT).
Suatu era yang memungkinkan berbagai objek tertentu punya kemampuan untuk mentransfer data lewat jaringan tanpa memerlukan adanya interaksi dari manusia ke manusia ataupun dari manusia ke perangkat komputer.
Untuk mempertajam perbincangan terkait teknologi blockchain, HPN menghadirkan Rick Bleszinky (CEO Splend SEZC). Ia merupakan pemegang delapan Hak Paten Processor Broadband Network; Michael Han (CTO & Co-Founder Splend). Han selama 20 tahun sebagai pengembang software aplikasi; dan Basuki Suhardiman (pemerhati Blockchain ITB). Basuki saat ini aktif di Departemen Sistem dan Teknologi ISNU.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Departemen Pariwaisata dan Indistri Kreatif (Pikraf) HPN dengan Splend SEZC. Mengangkat tema Smash The Barrier, Unleash The Benefit, HPN berupaya mendobrak hambatan, sehingga semua bisa meraih manfaat blockchain untuk kemaslahatan umat manusia. (Fathoni)