Nasional

Umat Islam Jangan Mudah Terpengaruh Kelompok Baru

NU Online  ·  Selasa, 7 Mei 2013 | 23:30 WIB

Kudus, NU Online
Habib Umar Muthohar mengingatkan agar umat Islam tidak mudah terpengaruh oleh kelompok baru yang suka menyesatkan. Kelompok ini sering menuding syirik dan bid’ah amalan ahlussunnah wal jama’ah.<>

“Kita jangan ikut-ikutan kelompok ini. Selama ada syi’ar Islam, mereka selalu katakan salah,” ujar ulama asal Semarang dalam acara pengajian umum dalam rangka Haul KHR Asnawi di pondok pesantren Raudhotut Thalibin Bendan Kudus, Jum’at  (3/5) malam lalu.

Mendapat tudingan bid’ah dan syirik, Habib mengajak umat terus memperkuat amalan-amalan Aswaja termasuk melakukan  riyadhoh ibadah sunnah lainnya.

“Kita tidak perlu lemes dan putus asa, teruslah mengamalkan seperti perjuangan ulama dahulu yang selalu  mengamalkan bacaan-bacaan dan amalan-amalan sunnah,” tambah Habib.

Ketika  kelompok sesat itu mengajak berdebat mengenai dasar amalan Aswaja,  Habib menyatakan cukup  dijawab secara logika sederhana tanpa harus menunjukkan dalilnya. Karena,kata habib, kelompok ini tidak paham akan dalil-dalil agama.

“Pernah saya ditanya mereka, kenapa kalau dzikir kok pakai gedek (geleng ke kiri-kanan) segala. Saya balik tanya, memangnya masalah buat loe?. Kalau berdzikir sambil melempari dan merusak milik orang lain, kamu baru boleh mempermasalahkan,” tuturnya bercerita  yang disambut geer jamaah.

Pada kesempatan itu, Habib mengajak untuk memperbanyak riyadhoh amanal sunnah guna memperkuat keilmuan yang dimiliki. Dengan melaksanakan kesunahan beribadah akan mendapatkan keberkahan.

“Kita harus meniru ulama zaman dahulu tekun beribadah karena ingin memperoleh keutamaan dan keberkahannya,” tandasnya.

Di akhir tausiyahnya, Habib berharap umat memiliki keyakinan dan melanjutkan perjuangan ulama pendahulu seperti KHR Asnawi yang hebat dan penuh berkah.

“Setiap peringatan haul ulama  itu harus dibacakan riwayatnya sebagai  motivasi dan semangat sehingga perjuangan kita semakin mantab dan bermanfaat,” pungkasnya.

Disamping pengajian umum, peringatan haul pendiri NU ini  juga dilaksanakan khotmil qur’an dan  tahlil umum di Makam KHR Asnawi  yang terletak di komplek makam masjid Menara Kudus.



Redaktur     : A. Khoirul Anam
Kontributor : Qomarul Adib