Nasional

Unjuk Rasa Ojol 2025: Ekonomi Makin Sulit, Semua Terimpit

NU Online  ·  Selasa, 20 Mei 2025 | 18:00 WIB

Unjuk Rasa Ojol 2025: Ekonomi Makin Sulit, Semua Terimpit

Ribuan ojol berunjuk rasa di Jakarta, Selasa (20/5/2025) (Foto: Suwitno/NU Online)

Jakarta, NU Online
Orator dari Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) menegaskan, saat ini situasi yang dirasakan masyarakat adalah kesulitan ekonomi. Ia menyampaikan hal itu saat ribuan ojek online (ojol) berunjuk rasa di Patung Kuda, Jakarta Pusat, Selasa (20/5/2025).


"Kita lihat bahwa ekonomi makin sulit, semua jadi terimpit. Barang-barang pokok naik. Kami hargai mereka yang saat ini narik," katanya saat berorasi


Karena itulah, menurut dia, ojol yang sedang berunjuk rasa tidak melakukan sweeping terhadap ojol lain yang tetap melayani pelanggan. 


Meski begitu, ia berterima kasih ojol yang tidak ikut unjuk rasa melakukan aksi solidaritas dengan mematikan aplikasi secara massal selama dua jam.


"Ayo yang kita suarakan. Ayo kita berjuang sama-sama. Kita yakin pasti mereka punya kebutuhan yang sangat mendesak untuk keluarga di rumah. Betul tidak, teman-teman?" katanya yang disambut jawaban ribuan ojol "Betul," serempak.


Hal yang sama juga disampaikan oleh seorang driver Agus (37). Ia mengaku tetap berpikiran positif meski banyak ojol yang tetap narik demi alasan keluarga.


"Memang terdengar seperti tidak solid, tapi ekonomi yang carut-marut jadi membuyarkan semangat rakyat, semangat kita semua yang solid demi kebutuhan," katanya.


"Ayolah, negara harus melihat bahwa rakyat sangat-sangat tidak mendapatkan kehidupan yang layak. Saya sebagai bapak juga sedih ketika anak ingin jajan dan istri mau belanja, tapi tidak ada uang dan lapangan pekerjaan yang layak," tambahnya.


Sebelumnya, NU Online mewawancarai Subagoyo (65) yang tidak ikut dalam aksi tersebut. Meski begitu, ia juga menyerukan tuntutan yang sama dengan massa aksi yaitu potongan aplikator maksimal hanya 10 persen.


"Kita udah bekerja seharian full itu cuma dapet kurang Rp100.000, sedangkan aplikator dapat Rp180.000," katanya yang sudah menekuni ojol dari 2016.


Dalam pantauan NU Online, massa aksi ini tertahan di sekitaran Patung Kuda sehingga tidak dapat menembus Kantor Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Istana Negara. 


Diketahui, aksi demo ojol ini juga berlangsung di beberapa tempat di Jakarta dan juga berlangsung di beberapa daerah. Di Jakarta massa aksi tersebar di depan kantor DPR RI, kantor Kemenhub, kantor aplikator. Sementara beberapa daerah Indonesia seperti Surabaya, Semarang, Yogyakarta, dan Palembang juga menggelar aksi.
Â