Nasional LSN 2017

Untuk Kemajuan Indonesia, Pesantren Didorong Dirikan Sekolah Sepak Bola

Sel, 31 Oktober 2017 | 11:02 WIB

Bandung, NU Online
Direktur Pertandingan Liga Santri Nusantara (LSN) Mohamad Kusnaeni atau yang akrab disapa Bung Kus mendorong Pondok Pesantren tidak hanya berhenti mempunyai tim sepak bola, tetapi setelah adanya momen Liga Santri ini sebaiknya mendirikan Sekolah Sepak Bola (SSB). 

“Saya pikir pesantren harus mulai berbenah. Kalau ingin serius menjadi tim yang konsisten di Liga Santri Nusantara, harus punya kaderisasi dari segi pemain. Jadi salah satu cara yang terbaik adalah membentuk SSB. Tentunya SSB-nya terdiri dari santri yang mondok di pesantren tersebut,”saran Bung Kus saat konferensi pers sebelum laga final antara Darul Huda melawan Darul Hikmah di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Ahad petang (29/10).

Pada kesempatan yang sama ketua pelaksana LSN KH Abdul Ghofarrozin memaparkan pihaknya sedang menyusun kurikulum sepak bola yang akan ditawarkan ke pesantren-pesantren supaya bisa diajarkan di luar jam belajar santri. 

“Untuk pesantren yang sudah mempunyai konsen yang tinggi, kita dorong untuk mendirikan SSB ala pesantren yang disebut Pesantren Sepak Bola (PSB). Sehingga kemudian pembinaannya lebih serius lagi,” ungkap Gus Rozin, begitu ia masyhur disapa. 

“Kami di RMI menjajaki dengan beberapa pihak untuk pembinaan ini, baik dengan talent scounting, atau pembinaan kepada calon pelatih di pesantren-pesantren. Kita juga sudah membuka komunikasi lain, baik itu di dalam maupun di luar negeri dalam konteks pembinaan pelatih. Di pesantren-pesantren akan terbentuk sistem dan pembinaan yang baik, tidak hanya skill, tetapi juga standar gizi dan lain-lain,” pungkas Gus Rozin.

Menanggapi hal itu, Asisten Deputi Pengembangan Olahraga Tradisional dan Layanan Khusus Bayu Rahadian menilai untuk membentuk Pesantren Olahraga memang tidak terlalu sulit, karena santri-santri sudah berdomisili dalam satu tempat.

"Kita akan membantu teknis keolahragaan, kualitas gizi serta lain-lain," tegas Bayu dihadapan belasan berbagai awak media lokal maupun nasional. (M. Zidni Nafi’/Abdullah Alawi)