Nasional

Unusa Dipercaya Kemendikbud Selenggarakan Pendidikan Profesi Guru

Rab, 20 Februari 2019 | 02:30 WIB

Unusa Dipercaya Kemendikbud Selenggarakan Pendidikan Profesi Guru

Hybrid learning di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya.

Surabaya, NU Online
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) memperoleh izin pembukaan Program Studi Pendidikan Profesi Guru (PPG) dalam bidang studi guru sekolah dasar dari Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) per 18 September 2018. Dan kampus kebanggaan warga NU ini dipercaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk menyelenggarakan PPG dalam Jabatan bagi guru SD di Jawa Timur.

Pada tahap awal Kemendikbud mengirim sebanyak 80 mahasiswa yang semuanya sudah berprofesi sebagai guru SD namun belum memiliki sertifikat profesi guru. Mereka berasal dari 16 kabupaten/kota termasuk satu kabupaten dari Brebes, Jawa Tengah dengan melibatkan 73 sekolah dasar.

Hal tersebut sebagaimana disampaikan Rektor Unusa, Achmad Jazidie. “PPG adalah benteng bagi anak bangsa untuk menyaring dan memperbaiki kualitas mutu guru profesional sekaligus mutu pendidikan,” katanya sebagaimana surat elektronik yang diterima redaksi, Rabu (20/2). 

Dirinya berharap seluruh peserta dapat mengikuti kegiatan yang dirancang tim dengan baik dan mampu mendorong peserta dalam meningkatkan karakter serta kepribadian sebagai guru professional. “Guru yang siap lahir dan batin mengubah masa depan generasi anak bangsa menuju tercapainya tujuan pendidikan secara nasional,” ungkapnya.

Dikatakan Jazidie, Unusa berharap hasil program PPG Dalam Jabatan ini mampu melahirkan dan mencetak guru yang dapat memimpin kelas dengan baik. “Sehingga bisa menciptakan proses pembelajaran yang efektif dan berkualitas,” jelasnya.

Gunakan Hybrid Learning
Diungkapkan rektor, untuk menunjang pelaksanaan program tersebut, Unusa telah menyusun satu kurikulum yang mampu mendukung dan mewujudkan tujuan yang diharapkan dengan mengacu pada Peraturan Menristekdikti No. 55 tahun 2017 tentang Standar Pendidikan Guru. 

“Dimana telah ditentukan bahwa  beban belajar Program PPG dalam Jabatan paling sedikit 24 satuan kredit semester atau SKS yang diurai ke dalam tiga bentuk pembelajaran, masing-masing penguatan atau pendalaman materi akademik, lokakarya, dan praktik pengalaman lapangan atau PPL,” terangnya.

Menurutnya, struktur kurikulum PPG dalam Jabatan ini dirancang untuk memfasilitasi mahasiswa program PPG dalam Jabatan mencapai Standar Kompetensi Lulusan, yang dinyatakan dalam Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) pada Bidang Studi atau program keahlian masing-masing.

Jazidie menambahkan, dalam perkuliahan PPG dalam Jabatan ini, Unusa menerapkan metode pembelajaran sistem hybrid learning. Penerapan sistem ini untuk mengenalkan sekaligus mengantisipasi terhadap dunia pendidikan di era industri 4.0. 

“Terhadap sistem hybrid learning Unusa telah mengirim beberapa staf untuk mengikuti workshop dan pendalaman yang diselenggarakan oleh Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti. Selama ini beberapa program studi di Unusa juga telah melaksanakan pembelajaran hybrid learning,” ungkap rektor. 

Pendalaman materi pedagogik dan profesional, tambah Jazidie, dilakukan secara online (daring). Sedangkan lokakarya dilakukan melalui tatap muka di kampus dan PPL di sekolah mitra Unusa. “Dipilihnya sistem blended learning atau hybrid learning bertujuan agar guru tidak terlalu lama meninggalkan sekolah,” tandasnya. (Ibnu Nawawi)