Nasional

Waketum PBNU Jelaskan 3 Tahap Mulai Bangun Peradaban

Rab, 8 Maret 2023 | 18:00 WIB

Waketum PBNU Jelaskan 3 Tahap Mulai Bangun Peradaban

Press conference Rakernas dan Konferensi Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama di Santika Dyandra Convention Center, Medan, Sumatra Utara, Rabu (8/3/2023). (Foto: NU Online/Syakir NF)

Medan, NU Online 
Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof Nizar Ali menyampaikan bahwa membangun peradaban perlu dimulai dengan tiga tahap.


Demikian disampaikan Nizar pada Konferensi Pers Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) dan Konferensi Pendidikan Tinggi NU di Santika Dyandra Convention Center, Medan, Sumatra Utara, Rabu (8/3/2023).


Tahap pertama dimulai dari sendiri. Nizar mengutip Al-Qur'an Surat Ar-Ra'd ayat 11, bahwa "...Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka..."


"Dimulai tentu dari diri sendiri, warga NU secara personal," ujarnya kepada awak media.


Setelah diri sendiri, pembangunan peradaban perlu ditopang dengan struktur keilmuan. Hal itu, menurutnya, perlu dilakukan perubahan.


Ketiga, yaitu kelembagaan yang perlu dikelola dengan cara dan pengembangan yang lebih baik. "Ini juga perlu ditata dengan manajemen modern," ujar guru besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta itu.


Sementara itu, Ketua LPT PBNU Prof Ainun Na'im menyampaikan bahwa Rakernas LPTNU mengusung visi membangun peradaban manusia semakin baik dengan kata kunci kemuliaan yang digarisbawahi oleh KH Yahya Cholil Staquf, Ketua Umum PBNU.


"Tentu itu sangat berkaitan dengan nilai akhlak mulia dan nilai kemanusiaan," ujar guru besar Universitas Gadjah Mada (UGM) itu.


Tentu, kata Ainun, menuju hal baik harus sesuai dengan nilai kemanusiaan. Sebab, esensi dari segala hal pada ujungnya adalah untuk kemanusiaan. Hal demikian juga perlu dilakukan secara berkesinambungan.


Menambahkan, Sekretaris LPT PBNU Ahmad Suaedy menyampaikan bahwa lembaga ini akan fokus dalam pengembangan digitalisasi agar semuanya bisa diakses digital.


Lebih lanjut, Suaedy menjelaskan bahwa perlu digitalisasi pemahaman Ahlussunah wal Jama'ah an-Nahdliyah untuk mendorong peradaban sekarang yang dikonsepsasikan dalam menekankan kemajuan yang mulia.


"Jadi digitalisasi Aswaja yang berkaitan dengan Pancasila. Bukan hanya diakses masyarakat NU, tapi seluruh dunia," katanya.


Kemudian, LPT PBNU juga akan mendigitalisasi data perguruan tinggi yang berafiliasi dengan NU agar diperoleh data yang akurat. Dengan itu, lembaga dapat menemukan pemetaan dan melakukan pemerataan sebagai langkah berikutnya.


Pewarta: Syakir NF
Editor: Syamsul Arifin