Nasional NUZULUL QUR’AN 1442 H

Wapres Kiai Ma’ruf Ingatkan Bahaya Eksploitasi Alam

Jum, 30 April 2021 | 00:30 WIB

Wapres Kiai Ma’ruf Ingatkan Bahaya Eksploitasi Alam

Wapres KH Ma’ruf Amin saat berpidato secara virtual dalam Peringatan Nuzulul Qur’an tingkat Kenegaraan. (Sumber: BPMI Setwapres)

Jakarta, NU Online
Wakil Presiden (Wapres) RI, KH Ma’ruf Amin, mengingatkan tentang bahaya eksploitasi alam yang kerap terjadi. Menurutnya, Al-Qur’an telah memberi petunjuk kepada manusia mengenai cara untuk berperilaku baik kepada alam. 


“Kebolehan memanfaatkan alam dan seisinya bukan berarti tanpa ada batasan. Semua harus dilakukan dalam koridor tidak menimbulkan kerusakan alam dan seisinya. Karena semua yang ada di alam ini memiliki nilai penting pada keberlangsungan keseimbangan ekosistem,” tutur Wapres secara virtual dalam Peringatan Nuzulul Qur’an tingkat Kenegaraan, ditayangkan langsung melalui Kanal YouTube Kementerian Agama, Kamis (29/4) malam. 


Wapres kemudian menyampaikan firman Allah yang termaktub dalam surat Lukman ayat 20. Dijelaskan bahwa Allah telah menundukkan segala yang di langit dan bumi untuk manusia. Hal itu sebagai upaya untuk menyempurnakan nikmat-Nya secara lahir batin. Tetapi, di ayat itu disebutkan bahwa di antara manusia ada yang membantah Allah tanpa ilmu dan kitab yang memberi penerangan.


Menurut Wapres, jika perhatian untuk menjaga alam dengan tidak mengeksploitasi secara berlebihan itu tidak diindahkan sebagian manusia, maka akan muncul bencana-bencana sebagai konsekuensi dari perbuatan itu dan bencana tersebut akan menimpa seluruh umat manusia. 


“Kita tidak boleh mendiamkan terjadinya eksploitasi alam yang menyebabkan kerusakan alam, rusaknya ekosistem dan sistem ekologi, serta terjadinya perubahan iklim,” tegas Wapres.


Sebab, jika eksploitasi alam itu terus terjadi dan tidak ada upaya untuk menghentikan, kemudian lahir bencana sebagai akibat dari perbuatan itu seperti banjir, longsor, dan kebakaran hutan, maka dampak dan kerusakannya akan dirasakan oleh umat manusia secara keseluruhan.


“Oleh karena itu, kita harus kembali pada petunjuk Al-Qur’an tentang bagaimana seharusnya manusia berinteraksi dengan alam. Kita tidak boleh abai atau cuek dengan aktivitas eksplorasi ekonomi yang dilakukan segelintir orang yang menyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan,” ujarnya.


“Kita harus lebih aktif melakukan berbagai upaya dan ikhtiar agar aktivitas yang menyebabkan kerusakan lingkungan dapat segera dihentikan, sehingga alam yang kita tempati ini bisa kita rawat dan nikmati secara berkelanjutan. Generasi berikutnya juga dapat menikmati alam yang belum rusak,” imbuh Wapres.


Pada momentum Nuzulul Qur’an ini pula, Wapres mengajak masyarakat untuk bersama-sama memikirkan dan melakukan penjajakan diberlakukannya green economy atau ekonomi hijau di Indonesia. Sebuah model ekonomi yang dibangun di atas kesadaran akan pentingnya pelestarian ekosistem. 


“Ekonomi hijau akan menyeimbangkan aktivitas manusia sebagai pelaku ekonomi dengan ketersediaan sumber daya alam yang terbatas. Kemudian diyakini dapat mencegah meningkatnya emisi gas rumah kaca dan mengatasi perubahan iklim,” terang Wapres.


Sementara itu, Menteri Agama RI H Yaqut Cholil Qoumas menyebut, Nuzulul Qur’an adalah momentum untuk terus mendekatkan diri meneladani spirit Al-Qur’an terutama dalam bingkai NKRI.


“Karena itulah peringatan Nuzulul Qur’an tingkat kenegaraan ini merupakan bagian penting dalam menjaga tradisi keislaman, khususnya dalam mendekatkan Al-Qur’an dengan kehidupan,” tutur Menag. 


Ditambahkan Gus Yaqut, Al-Qur’an telah menegaskan dirinya sebagai petunjuk bagi manusia. Rasulullah mengingatkan, bagi siapa yang ingin hidupnya tidak tersesat maka Al-Qur’an haruslah menjadi pedoman hidup.


“Ini adalah penegasan yang akan menambah keyakinan setiap Muslim dalam mengamalkan Al-Qur’an di kehidupannya,” ujar Gus Yaqut.
 

Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Musthofa Asrori