Obituari

Innalillahi, Ulama Kharismatik Aceh Tgk HM Daud Zamzami Berpulang

Sel, 16 Maret 2021 | 13:00 WIB

Innalillahi, Ulama Kharismatik Aceh Tgk HM Daud Zamzami Berpulang

Ulama kharismatik Aceh, Tgk HM Daud Zamzami,telah berpulang, Selasa (16/3). (Foto: Istimewa)

Aceh Besar, NU Online
Innalillahi wa inna ilaihi raji'un. Salah seorang ulama kharismatik Aceh yang juga Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh Tgk HM Daud Zamzami atau akrab disapa Abu Daud Zamzami telah berpulang ke rahmatullah sekitar pukul 09.30 WIB, Selasa, (16/3/2021).


Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Aceh, Tgk H Faisal Ali (Abu Sibreh), mengabarkan hal tersebut melalui telepon seluler, Selasa (16/3).


"Innalillahi wainna ilaihi raji'un. Telah pulang ke rahmatullah Abu Daud Zamzami jam setengah sepuluh pagi ini di kediaman almarhum, kompleks Dayah Riyadhus Shalihin, Lam Ateuk Anggok, Aceh Besar," tulisnya. 


Informasi yang dihimpun NU Online, Tgk HM Daud Zamzami merupakan putra pasangan Tgk Zamzami bin Tgk Cut Dalam dengan Zainabah yang lahir pada 1935 di Gampong Bada, Lambaro Kafe, Aceh Besar.


Abu Daud kecil saat umur tujuh tahun masuk pendidikan formal pertamanya di Sekolah Rakyat (SR) sekitar tahun 1947. Ia belajar di lembaga pendidikan tersebut selama tiga tahun dan berikutnya di Lam Teungoh.


Abu Daud Zamzami sejak kecil telah tumbuh ciri-ciri ulama dengan kecenderungan kepada pendidikan agama. Kala itu, ia melanjutkan pendidikan agama di Dayah seputaran Aceh Besar tepatnya Dayah Lam Seunong, Kuta Baro, Aceh Besar yang dipimpin Tgk Krueng Kaler.


Singkat cerita, Abu Daud Zamzami melanjutkan pendidikan ke Dayah Labuhan Haji yang dipimpin Abuya Muda Waly al-Khalidy. Abu Daud sekitar belajar di Dayah tersebut selama tujuh tahun (1953-1960).


Tahun 1960 Abu Daud Zamzami menikah dengan Mardhiyah binti Ali dan dikaruniai anak sembilan orang dengan empat putra dan lima putri.


Berbekal hasil pendidikan dari dayah Darussalam dan juga karena bacaannya yang luas telah menjadikan ilmu agamanya semakin mendalam. Abu Daud kembali ke kampung halaman di Aceh Besar untuk menjalankan wasiat gurunya.


Abu Daud Zamzmi mulai mengajar di Dayah Ulee Titi membantu Abu Ishaq selama dua tahun. Kemudian ia pindah ke Kampung Lam Ateuk Anggok untuk mendirikan sebuah dayah tradisional yang bernama Dayah Riyadhus Shalihin pada tahun 1960.


Dayah Riyadhus Shalihin ini bukanlah dayah yang baru. Tetapi, Dayah ini merupakan lanjutan dari Dayah didirikan oleh Tgk Mahyuddin (kakek dari Ibu Abu Daud Zamzami) pada tahun 1905.


Abu Daud merupakan pimpinan ketiga setelah sebelumnya dipimpin oleh Teungku Daud Rabeue. Sebelum ia memimpin, Dayah ini sempat mengalami kevakuman kepemimpinan. Pada saat inilah, Abu Daud Zamzami mengambil alih kepemimpinan dan tetap mengelola dayah Riyadhus Shalihin sampai saat ini.


Di dayah ini, Abu Daud mengajarkan ilmu-ilmu akhlak, fikih, dan juga bahasa Arab kepada santri-santrinya. Lama kelamaan pula, murid di pesantren ini terus bertambah seiring dengan semakin dikenalnya nama Abu Daud Zamzami dalam dunia pendidikan dayah.


Dayah Riyadhus Shalihin juga mengizinkan murid-muridnya untuk pergi bekerja atau kuliah di IAIN (UIN Sekarang) atau Unsyiah pada siang hari dan kembali menuntut ilmu agama di pesantren pada malam hari.


Kontributor: Helmi Abu Bakar
Editor: Musthofa Asrori