Obituari

KH Azizi Hasbullah, Ahli Fiqih yang Low Profile

Ahad, 21 Mei 2023 | 10:30 WIB

KH Azizi Hasbullah, Ahli Fiqih yang Low Profile

Rais Syuriyah PBNU KH Azizi Hasbullah. (Foto: tangkapan layar kanal Youtube NU Online)

Jakarta, NU Online

Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Azizi Hasbullah wafat pada Ahad pagi (21/5/2023). Almarhum adalah sosok yang dikagumi oleh banyak kalangan karena kealimannya dalam beberapa aspek. Seperti ilmu fiqih, ushul fiqih, aqidah, dan tasawuf.


Salah satu orang yang menjadi saksi atas kealiman almarhum adalah Ahmad Muntaha. Ia dengan almarhum seringkali bertemu dan menyimak penyampaian-penyampaiannya dalam satu forum bahtsul masail.


Ahmad Muntaha menyampaikan bahwa KH Azizi Hasbullah adalah sosok ahli fiqih yang inspiratif di kalangan para tokoh kiai yang lain. "Kiai Azizi atau yang bernama lengkap KH Azizi Hasbullah, Pengasuh Pondok Pesantren Barran Selopuro Blitar, Jawa Timur, bagi saya merupakan sosok faqih atau ahli fiqih Nusantara yang inspiratif," katanya.


Tidak saja dirinya, ia menegaskan bahwa kedalaman penguasaannya atas ilmu-ilmu syariat mendapatkan apresiasi luas dari Kiai-kiai lain, termasuk di kalangan para masyayikh di Pondok Pesantren Lirboyo.


"Sejak mengenal dan mengaji kitab Tausyih ‘ala Ibnul Qasim karya Syekh Muhammad Nawawi Banten kepadanya pada tahun 2001 di Rumah Tua Lirboyo, hingga bermu’amalah dengannya secara langsung hingga sekarang, tak hentinya saya mendapat inspirasi dan keteladanan secara terus-menerus mengaji, mengkaji, dan meng-upgrade study keilmuan Islam," ungkapnya.


Almarhum Kiai Azizi adalah sosok faqih yang terbuka terbuka, tegas dan luas dalam berdiskusi adu argumentasi dalam forum-forum bahtsul masail pesantren dan NU, seperti di Lirboyo, Forum Musyawarah Pondok Pesantren (FMPP) se-Jawa Madura, Bahtsul Masail Syuriyah PWNU Jawa Timur, dan forum-forum bahtsul masail PBNU. 


"Orang-orang yang terlibat tak dapat melupakan sosoknya, yang sangat kuat secara referensi dan kokoh dalam idrak atau analisis kasus-kasus kontemporer (waqi’ah haditsah)," terangnya.


Ia menceritakan saat satu majelis seminar dan bedah buku seperti di Oku Timur Sumatera Selatan, Sampang dan Pamekasan Madura, dan yang terakhir di Mlangi Yogyakarta, kepiawaian santri kinasih KH Ahmad Idris Marzuki Lirboyo ini dalam menyajikan materi-materi berat dengan bahasa dan gaya bebas, juga membuat para audiens enggan beranjak dari majelis meski sudah menghabiskan waktu berjam-jam.


"Apalagi bila forum sudah memasuki acara tanya jawab yang semakin mengeksplor keluasan ilmunya," tuturnya.


Kendati demikian, sosok almarhum KH Azizi Hasbullah ini low profile dan egaliter. Hal ini membuatnya tidak sungkan untuk istifadah mengujikan ide-ide kepadanya. 


"Mulai beberapa bagian isu tentang rumusan Islam Nusantara PWNU Jawa Timur, Fiqih Kebangsaan karya Himpunan Alumni Santri Lirboyo (HIMASAL), dan rumusan Relasi Sosial Muslim dan non-Muslim perspektif Nahdlatul Ulama," pungkasnya.


Pewarta: Syamsul Arifin
Editor: Syakir NF