Pemberdayaan

Serunya Bazar Kuliner Nusantara Jamaah Istighotsah di Mimika

Ahad, 10 Februari 2019 | 08:00 WIB

Serunya Bazar Kuliner Nusantara Jamaah Istighotsah di Mimika

Bazar Kuliner Nusantara di Kampung Kadun Jaya distrik Mimika Timur, Mimika.

Mimika, NU Online
Masalah ekonomi merupakan problem pokok setiap manusia yang harus memenuhi kebutuhan dasarnya. Dari mulai pangan, sandang, dan papan. Bahkan Sayyidina Ali mengatakan kefakiran mendekatkan kepada kekafiran.

Karenanya, Jamaah Istighotsah an-Nahdliyah Mimika, Papua menggelar Bazar Kuliner NUsantrara. “Ini merupakan usaha meningkatkan pendapatan ekonomi sekaligus untuk investasi akhirat,” kata Dian, Sabtu (9/2).

Perempuan yang menjadi koordinator acara tersebut mengemukakan bahwa sebagian hasil bazar diberikan untuk biaya Pondok Pesantren Darussalam Mimika Papua Pesantren Wirausaha Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyyah Mimika. “Juga untuk kegiatan NU lainnya,” terangnya kepada NU Online

Kegiatan dipusatkan di halaman balai Kampung Kadun Jaya distrik Mimika Timur, Kabupaten Mimika dengan sponsor Muslimat MT Al-ikhlas Kadun Jaya. 

"Kita adakan kegiatan ini untuk penggalangan dana Pesantren Darussalam Mimika dan menambah pendapatan ekonomi jamaah istighotsah," urainya.

Antusiasme masyarakat untuk hadir di acara ini di luar perkiraan. "Jauh jauhari SP2 ternyata sudah habis semua. Ahamdulilah luar biasa ibu Muslimat Kadun Jaya," ungkapan Hj Asmawati. 

Selaku pembawa acara, Rahman Dalang juga heran. “Lha,  saya dari pagi sampai selesai acara saja tidak kebagian kok, apalagi yang datang terlambat, langsung dikerumuni pengunjungi, habis tanpa sisa,” ungkapnya.

Ketua bidang keuangan dan administrasi Pesantren Darussalam Mimika Papua, Muh Aminuddin juga tidak mengira bazar menghasilkan banyak keuntungan. "Ada yang jual lontong sayur modal Rp700 000 dapat penjualan Rp1,3 juta," katanya. 
“Menu saya paling awal habis, lompong lumbu nasi thiwul jagung ikan asin. Sampai sebagian jamaah tidak kebagian," kata Budiono spesial dan pemegang merk lompong yang temannya menyebutnya Sunan Lompong.

"Penjualan lompong nasi thiwul  nasi jagung modal Rp350.000 dapat penjualan Rp680.000 dapat untung Rp330.000 dan disedekahkan kepada Pesantren Darussalam Mimika sebesar Rp330.000," demikian penjelasan Muh Aminuddin.

Dijelaskannya lebih lanjut bahwa grup yang menjual jajanan belanja Rp750.000 dan dapat untung Rp400.000 dan Rp400.009 disedekahkan. Grup yang jualan karaka, pepes cakalan, buntil daun singkong, candil buah naga modal Rp700.000 untung Rp300.000 disedekahkan  Rp1 juta. Grup yang jualan soto Lamongan  modal Rp  700.000 penjualan Rp1.2 juta, disedekahkan Rp500.000. Sedangkan yang berjualan rawon tulang dengan modal Rp1 juta, penjualan Rp450.000 disedekahkan Rp 1 juta. Termasuk penjual es supe modal  Rp200.000 penjuaan Rp165.000 semua hasil penjualan disedekahkan

Acara dihibur grup musik Selebes asli dari Kampung Kadun Jaya. Hadir dalam acara tersebut Wakil Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Mimika sekaligus Ketua Pengurus Pesantren Darussalam Mimika, Sugiarso. Juga ketua bidang wirausaha pesantren setempat, H Muslihin.

Terlihat pula ketua bidang sarana dan prasarana, Iswahab. Mereka berbaur dengan jamaah istighotsah dari km14, SP 9, Serui Mekar, Soponyono, SP4 dan lainnya. (Ibnu Nawawi)

Terkait

Pemberdayaan Lainnya

Lihat Semua