Pendidikan Islam MI Al-HIDAYAH PACUL

Raih Prestasi dengan Sistem Pembelajaran di Alam Terbuka

Ahad, 29 November 2015 | 09:00 WIB

Saat ini, persaingan lembaga sekolah tingkat dasar memang sangat pesat. Mulai dari segi infrastruktur, fasilitas belajar, sistem belajar hingga raihan prestasi yang diperoleh siswa setiap sekolah. Terlebih lagi, lembaga sekolah tingkat dasar yang berbasis Madrasah Ibtidaiyah (MI) sering dianggap sebelah mata dalam segi pembelajaran kepada anak didiknya. Karena stigma inilah, Madrasah Ibtida'iyah (MI) Al Hidayah, Desa Pacul, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur berbenah dan membuktikan bahwa madrasah bisa lebih baik.
<>
Usaha untuk menyukseskan impian itu salah satunya dengan menjalankan program pembelajaran inovatif dan inspiratif tanpa tidak membuat stres peserta didik dengan pembelajaran yang dijalankan. Akhirnya dipilihlah sistem belajar di alam terbuka yang juga menjadikan agenda rutin setiap tiga bulan sekali.

Program pembelajaran di alam terbuka ini wajib diikuti seluruh elemen madrasah mulai pendidik dan peserta didik. Pembelajaran langsung dilaksanakan dengan praktik sehingga para siswa-siswi bisa menerapkan teori yang diajarkan di meja kelas. Pembelajaran di alam terbuka ini bisa dilakukan di mana pun. Misalnya saja di persawahan, anak-anak dikenalkan tentang bagaimana cara petani menggarap sawah mereka sehingga menghasilkan beras yang dimakan setiap hari hingga di peternakan melihat bagaimana peternak memelihara ternak mereka.

Dengan sistem pembelajaran yang dilakukan, siswa-siswi semakin tertarik dan bisa abelajar dengan suasana baru. Tujuan terpentingnya peserta didik bisa lebih mengenal alam, mencintainya dan tahu bahwa alam ada untuk keberlangsungan hidup manusia, sehingga manusia bertugas agar terus menjaganya. Dari sistem pembelajaran yang diterapkan, meski MI Alhidayag berada di pinggiran kota tak membuat lembaga ini miskin prestasi.

Terbukti, banyak prestasi yang pernah diraih oleh siswa di antaranya pernah menjadi Juara II Olimpiade Sains Tingkat MI serta menjadi Runner Up Be number 1 (juara 2) Lomba Pengetahuan Alam Se- Kabupaten Bojonegoro yang diselenggarakan tahun 2015 ini.

Di sisi lain, selain unggul dari pengetahuan umumnya, MI Al hidayah juga termasuk sekolah yang menjadi media untuk turut mensyi'arkan agama Islam di wilayah Kecamatan Bojonegoro, khususnya di Masyarakat Desa Pacul. Sekolah yang terletak di samping masjid Desa Pacul ini awal berdirinya di bawah naungan Yayasan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Falah pada Tahun 1968 oleh KH Mashudi Hasan. Diawali dengan madrasah berbasis Madrasah Diniyah (Madin) saat ini Madrasah Ibtida'iyah (MI) Al-Hidayah bisa menjadi lembaga pendidikan formal favorit masyarakat Kota Bojonegoro.

Asah Siswa dari Segi Amaliyah, Mental dan Karakter

Untuk menanamkan kebiasaan menjalankan amaliyah Islam, MI Al-Hidayah membiasakan siswa-siswinya untuk mempraktikkan Shalat Dhuha setiap hari sebelum memulai kegiatan belajar mengajar. Selain itu, untuk melatih mental dan karakter setiap siswa, mereka wajib praktik berbicara (pidato) di depan guru dan teman seperjuangannya setiap kali di kelas yang dilakukan terjadwal. Harapannya, dengan pembiasan yang diterapkan nantinya dapat mencetak generasi penerus bangsa yang berilmu, beriman dan berakhlakul karimah sesuai visi MI Al-Hidayah.

Dari segi sejarah, MI Al Hidayah Sejak berdiri tahun 1968 hingga kini mengalami 10 periodesasi kepemimpinan. Adapun periodesasi kepemimpinan tersebut dimulai dari pendiri awal KH.Masyhudi Hasan, dilanjutkan penerus-penerusnya Mahmudi Ali, Marwazi Hasan, Abdullah Masykur, Ali Musa,Muhammad Badri, Maryani Ahmad, Ngaijan, Mohamad Syaifuddin dan Muhaimin Abbas hingga saat ini.

Dalam perjalanannya pada tahun 1992, tepatnya saat lembaga di bawah kepemimpinan Muhammad Badri, MI Al-Hidayah tidak lagi berada di lingkup wilayah Ponpes Al Falah namun berdiri sendiri di bawah naungan Yayasan Al-Hidayah. Meski berdiri sendiri, semangat mesyiarkan agama Islam serta memajukan madrasah ibtida'iyah tetaplah menjadi motivasi utama.

Seiring berjalannya Waktu, kini MI Al-Hidayah pacul di bawah kepemimpinan Muhaimin Abbas. Madrasah ini terus mengembangkan sistem belajar siswa-siswi agar terus mendapat suasana baru dalam belajar dengan menerapkan nilai agama yang dirangkai dengan materi kurikulum umum maupun agama. Salah satunya dengan program sekolah alam.

Muhaimin Abbas selaku kepala sekolah mengatakan, dengan sekolah di alam bebas diharapkan dapat memberi penyegaran otak semua siswa sehingga siswa yang belajar dapat termotivasi untuk terus belajar. Terbukti siswa dapat pengalaman dan banyak prestasi siswa yang diraih.

Selain pembelajaran intrasekolah, MI Al-Hidayah juga banyak menawarkan banyak kegiatan Ekstra kurikuler pada siswa agar nantinya siswa dapat mandiri serta dapat mengembangkan bakatnya dikemudian hari. Adapun ekstra
kurikuler yang ada di antaranya adalah Seni musik Piano, pidato, pramuka, tari dan banyak ekskul lainnya.

"Semoga MI Al-Hidayah Pacul ini ke depannya dapat dan layak bersaing untuk mengukir prestasi namun tak lepas menanamkan jiwa keislaman sejak dini di era modern ini," harap Muhaimin Abbas. (Nidhomatum MR)


Terkait

Pendidikan Islam Lainnya

Lihat Semua