Pesantren

Alumni Pesantren Nurur Rahmah Deklarasi Pejuang Aswaja

Sel, 24 Juni 2014 | 14:15 WIB

Probolinggo, NU Online
Haflatul imtihan dan haul masaikh yang digelar oleh Pesantren Nurur Rahmah Desa Sambirampak Lor Kecamatan Kotaanyar Kabupaten Probolinggo, Sabtu hingga Senin (21-23/6) terlihat berbeda dari biasanya. Sebab dalam kesempatan tersebut, para alumni pesantren mendeklarasikan diri sebagai pejuang Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja).
<>
“Tugas utama dari pejuang Aswaja ini adalah memperjuangkan aqidah Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) sebagai pedoman hidup warga NU menuju Islam rahmatallil 'alamiiin,” ungkap salah satu alumni Pesantren Nurur Rahmah Muhlisun.

Dengan dideklarasikannya pejuang Aswaja ini Muhlisun berharap agar nantinya bisa menjadi benteng tangguh bagi segenap warga NU di tengah maraknya paham-paham baru yang bertentangan dengan tradisi NU dan aqidah Aswaja.

“Setidaknya para pejuang Aswaja ini nantinya bisa memberikan pemahaman kepada warga NU tentang pentingnya berpedoman kepada aqidah Ahlussunnah wal Jamaah dalam kehidupan sehari-hari,” jelasnya.

Haflatul imtihan dan haul masaikh sendiri dihadiri oleh ratusan warga NU, alumni dan simpatisan pejuang Aswaja serta pengurus NU mulai dari tingkat wakil cabang, ranting dan anak ranting baik lembaga, lajnah dan badan otonom (banom).

Rais Syuriyah Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Kotaanyar KH. Maksum Djunaidi menyambut baik deklarasi pejuang Aswaja ini dengan harapan mampu menangkal paham-paham lain di luar NU. “Semoga dengan adanya pejuang Aswaja ini, warga NU bisa terbentengi dari hal-hal yang akan merusak aqidah dan akhlak Nahdliyin seiring dengan perkembangan zaman yang semakin pesat,” ujarnya.

Terkait dengan haflatul imtihan dan haul masaikh Kiai Maksum berharap kepada semua santri untuk selalu semangat untuk belajar dan mengabdi kepada NU dengan selalu mengamalkan ajaran NU Islam Ahlussunnah wal Jamaah. (Syamsul Akbar/Mahbib)

Terkait

Pesantren Lainnya

Lihat Semua