Cinta Nabi dan Tanah Air Jadi Tema Upacara Kemerdekaan di Pesantren Sarang
NU Online · Rabu, 17 Agustus 2016 | 15:00 WIB
Setiap tanggal 17 Agustus upacara peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI dilaksanakan di seluruh penjuru tanah air. Tidak ketinggalan, pada tahun ini Pondok Pesantren Al-Anwar 2 Desa Kalipang, Kecamatan Sarang, Kabupaten Rembang ikut serta dalam memperingatinya.
Namun berbeda halnya dengan upacara kemerdekaan pada umumnya, di pondok pesantren ini bacaan shalawat Nabi Muhammad SAW dan iringan hadrah membuat suasana tampak khidmah dalam pelaksanaan kegiatan tahunan tersebut.
Sebagai inspektur upacara, KH Ahmad Zaki Mubarok menuturkan bahwa kemerdekaan Indonesia adalah sebuah nikmat yang patut disyukuri dan dipertahankan. "Salah satu caranya adalah dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya," ujarnya, Rabu (17/8/2016).
Kiai Zaki yang juga menjabat sebagai Kepala MA Al-Anwar 2 Sarang menambahkan, jika kemerdekaan ini tidak diisi dengan hal-hal yang bermanfaat, maka kehancuran akan segera terjadi.
Tahun ini merupakan tahun kedua pelaksanaan upacara peringatan proklamasi di pondok pesantren Al-Anwar 2, dengan mengusung tema "Cinta Nabi dan Tanah Air". Ratusan santriwan dan santriwati pun ikut khidmat dalam mengikuti jalannya upacara. Tidak ketinggalan pakaian sarung, peci hitam dan sandal sebagai kostum kebanggaan ala santri.
Salah satu santriwati Al-Anwar 2 Dewi Mahbubatul Kamelia mengatakan, ini merupakan momentum yang tepat untuk mengenang jasa para pahlawan. Selain itu, rasa syukur atas nikamat kemerdekaan harus selalu digalakkan. "Syukur atas nikmat yang diberikan Allah dengan selalu menjalankan kewajiban sebagai seorang santri dan taat kepada kiai," ungkapnya.
Acara diakhiri dengan doa dan penampilan hadrah dari Pondok Pesantren Al-Anwar 2 Sarang yang diikuti lantunan shalawat seluruh santri. (Aan Ainun Najib/Mahbib)
Terpopuler
1
Tim TP2GP dan Kemensos Verifikasi Pengusulan Kiai Abbas sebagai Pahlawan Nasional
2
Atas Dorongan PBNU, Akan Digelar Jelajah Turots Nusantara
3
Rais Aam Sampaikan Bias Hak dan Batil Jadi Salah Satu Pertanda Kiamat
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Keutamaan & Amalan Istimewa di Hari Asyura – Puasa, Sedekah, dan Menyantuni Yatim
5
Jejak Mbah Ahmad Mutamakkin, Peletak Dasar Keilmuan, Pesantren, dan Pemberdayaan Masyarakat di Kajen
6
Pangkal Polemik ODOL Kegagalan Pemerintah Lakukan Tata Kelola Transportasi Logistik
Terkini
Lihat Semua