Pesantren

Pesantren Raudlatut Tholibin Langganan Juara Kitab Kuning

Sen, 15 Juli 2013 | 03:02 WIB

Probolinggo, NU Online
Pesantren Raudlatut Tholibin yang berada di Kecamatan Kademangan Kota Probolinggo selalu mengirimkan santri-santri terbaiknya untuk berlaga di berbagai kejuaraan keagamaan. Merekapun bisa dibilang langganan juara di Musabaqoh Qiro’atul Kutub (MQK) atau lomba membaca kitab kuning baik di tingkat Kota Probolinggo, Provinsi Jawa Timur maupun nasional.<>

Keberhasilan pesantren tersebut tidak diraih semudah membalikkan telapan tangan. Pasalnya butuh perjuangan dan keuletan dari sistem pendidikan yang diterapkan olehpesantren. Pesantren yang kini diasuh oleh KH. Abdul Mujib Abdullah ini memang lebih menekankan ilmu agama dari pada ilmu umum. Setiap harinya santri ditekankan untuk bisa belajar kitab kuning.

“Pesantren Raudlatut Tholibin memang lebih memprioritaskan ilmu agama dari pada ilmu umum. Pelajaran umum hanya digunakan sebagai sampingan saja. Tetapi nyatanya ana-anak bisa mendapatkan keduanya. Bahkan karena penekanan untuk bisa belajar kitab kuning ini santri sering langganan juara MQK,” ungkap Pengasuh Pesantren Raudlatut Tholibin KH. Abdul Mujib Abdullah kepada NU Online, Ahad (14/7). 

Kesuksesan santri Pesantren Raudlatut Tholibin dalam setiap keikutsertaan di MQK kerap mendapatkan kunjungan dari Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Probolinggo. Para petinggi Kemenag tersebut penasaran dengan tata cara belajar yang diterapkan di pesantren.

Alhamdulillah, utusan dari Depag (Kemenag) sudah beberapa kali datang kesini. Kedatangan mereka bertujuan untuk melihat dari dekat bagaimana tata cara belajar yang diterapkan oleh pesantren sehingga santri banyak yang berprestasi di ajang MQK maupun ajang-ajang yang lain,” jelasnya.

Pada tahun 2012 lalu menurut Kiai Mujib, santrinya yang mewakili Kota Probolinggo berhasil mendapatkan juara dua tingkat nasional MQK. Pada tingkat Provinsi Jawa Timur juga sukses meraih prestasi yaitu berhasil menjadi juara pada tahun yang sama.

“Kalau untuk tingkat Kota Probolinggo sudah sering dapat juara. Kalau ada lomba, Alhamdulillah santri Pesantren Raudlatut Tholibin pasti selalu dapat juara. Yang jelas predikat ini akan terus dipertahankan yang salah satu caranya adalah terus mewajibkan santri belajar kitab kuning,” tegasnya.

Meskipun santri diwajibkan untuk belajar kitab kuning, minat masyarakat untuk memondokkan anaknya di pesantren tersebut tetap tinggi. Bayangkan saja, hingga saat ini santri yang mondok di pesantren tersebut sudah mencapai 700 santri. Jumlah tersebut masih ditambah dengan 400 murid yang menempuh pelajaran di lembaga pendidikan di bawah naungan Yayasan Pesantren Raudlatut Tholibin tersebut.


Redaktur     : A. Khoirul Anam
Kontributor : Syamsul Akbar 

Terkait

Pesantren Lainnya

Lihat Semua