Pesantren TRADISI

Rajaban, Pesantren Al-Karimiyah Khatamkan Kitab Qishatulmi'raj

Jum, 2 Mei 2014 | 04:01 WIB

Subang, NU Online
Di antara rutinitas Pesantren Al-Karimiyyah adalah menggelar kegiatan rajaban tiap tanggal 1 Rajab. Tahun ini pesantren  yang berlokasi di Kampung Pungangan, Desa Rancabango, Kecamatan Patokbeusi, Subang, Jawa Barat ini mengadakan tradisi tahunan tersebut Rabu (31/4) malam.
<>
Kegiatan rajaban itu dikemas dalam sebuah pengajian kitab Qishatulmi'raj karya Syekh  Ahmad Addardiri yang dibaca dari awal hingga khatam.

Kiai Thala'albadar Karim, Pengasuh Pesantren Al-Karimiyyah mengingatkan kepada hadirin yang memadati halaman Pesantren Al-Karimiyyah bahwa kitab Qishatulmi'raj adalah kitab yang jauh dari rekayasa imajinatif.

"Kita harus meyakini bahwa dengan ilmunya, dengan mukasyafahnya dan dengan ma'rifatnya Syekh mushanif bisa menulis kitab Dardir ini," tegas Ketua MWCNU Patokbeusi ini.

Kedua, lanjut Kiai yang akrab disapa Kang Toto itu, pengajian ini adalah dalam rangka ittiba' kepada guru-guru kita semua dan kepada ulama Ahlussunah wal Jama'ah, sebab ada sebagian orang yang 'melarang' kita mengikuti ulama.

"Ada yang bilang tidak usah ikut ulama, kita kembali saja ke al-Qur'an, pertanyaannya, al-Qur'an yang mana? al-Qur'an jaman nabi dan sahabat tidak ada titiknya, ba tidak ada titiknya, tsa tidak ada titiknya, jim tidak ada titiknya," imbuhnya

Untuk itu, Kang Toto meyakini bahwa sebagian orang yang mengajak kembali ke al-Qur'an itu adalah sebenarnya mengikuti ulama mereka.

Pengajian kitab Qishatulmi'raj ini dimulai sekitar pukul 19.00 WIB dan khatam sekitar pukul 01.30 WIB dini hari, Usai mengkhatamkan kitab, pengajian langsung ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Sesepuh Kampung Pungangan, KH. Mu'tamad. (Aiz Luthfi/Mahbib)

Terkait

Pesantren Lainnya

Lihat Semua