Sukses Gerakan Nasional #Ayomondok, Pesantren Fokus “Institutional Branding”
NU Online · Sabtu, 1 Agustus 2015 | 04:30 WIB
Jombang, NU Online
Sekretaris Pengurus Pusat Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama H Miftah Fakih menyatakan, Gerakan Nasional Ayo Mondok telah berhasil menarik minat banyak siswa untuk belajar di pesantren. Langkah selanjutnya adalah menata strategi institutional branding pesantren agar semakin diminati oleh masyakarat.<>
Demikian disampaikannya di sela acara Halaqah Pengasuh Pesantren dan Silaturrahim Nasional Pengurus Cabang dan Wilayah RMI di komplek Pondok Pesantren Tambakberas Jombang, Sabtu (1/8).
“Selama ini pesantren mengandalkan personal branding. Ke depan harus kita transformasikan kepada institutional branding. Jadi pesantren tidak bisa mengandalkan vigur atau orang-perorang, tetapi institusi, penataan administrasi, sarana dan prasarana,” katanya.
Menurut Miftah, minat masyakarakat untuk menyekolahkan anaknya di pondok pesantren sangat tinggi menyusul gerakan nasional #Ayomondok yang marak di berbagai media sosial.
“Beberapa pesantren bahkan kewalahan menerima santri karena peminatnya membludak. Akhirnya, mau tidak mau pesantren harus menata diri, melakukan penguatan internal,” katanya.
Halaqah Pengasuh Pesantren dan Silaturrahim Nasional Pengurus Cabang dan Wilayah RMI berlangsung sejak Kamis (30/7) kemarin.
Halaqah antara lain menuntut kepada negara, terutama pemerintah daerah, untuk menjalankan tanggungjawabnya dalam memberikan support pembiayaan untuk pesantren. “Selama ini pemerintah daerah ogah-ogahan, padahal itu sudah menjadi amanat Undang Undang,” katanya.
Sementara itu hari ini halaqah diisi oleh Himpunan Pengusaha Santri (Hipsi), sebuah organisasi para entrepreneur muda pesantren yang berada di bawah naungan RMI. (A. Khoirul Anam)
Terpopuler
1
Rais Aam PBNU dan Sejumlah Kiai Terima Penghargaan dari Presiden Prabowo
2
Khutbah Jumat: Maulid Nabi Muhammad dan 5 Tugas Kenabian
3
Khilaf dan Kurang Cermat, PBNU Minta Maaf Telah Undang Peter Berkowitz
4
Kesejahteraan Guru Terancam, Kemendikdasmen Hanya Dapat 7% dari Rp757 Triliun Anggaran Pendidikan
5
Khutbah Bahasa Jawa: Bungaha kelawan Rahmat Paling Agung — Kanjeng Nabi Muhammad saw
6
DPR Ketok Palu, BP Haji Kini Sah Jadi Kementerian
Terkini
Lihat Semua