Pernyataan tersebut membuktikan bahwa Islam memprioritaskan hal yang spiritual di atas yang material. Islam menempatkan harta benda bukan sebagai kekayaan yang hakiki. Karena ternyata manusia memiliki kecenderungan tamak. Betapa banyak orang dengan harta melimpah tapi tak bahagia; betapa banyak pejabat penting yang banyak uang dihantui ketidaktenangan; dan seterusnya. Kaya yang selalu diidentikkan dengan bahagia menurut hadits itu berpusat pada jiwa: kepuasan batin, qanaah, lalu mensyukuri karunia adalah kekayaan sesungguhnya. Wallahu a'lam.
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Workshop Jalantara Berhasil Preservasi Naskah Kuno KH Raden Asnawi Kudus
3
LBH Ansor Terima Laporan PMI Terlantar Korban TPPO di Kamboja, Butuh Perlindungan dari Negara
4
Rapimnas FKDT Tegaskan Komitmen Perkuat Kaderisasi dan Tolak Full Day School
5
Ketum FKDT: Ustadz Madrasah Diniyah Garda Terdepan Pendidikan Islam, Layak Diakui Negara
6
Dukung Program Ketahanan Pangan, PWNU-HKTI Jabar Perkenalkan Teknologi Padi Empat Kali Panen
Terkini
Lihat Semua