Islam menganjurkan umatnya untuk mencium tangan orang-orang saleh, orang berilmu, dan tentu saja orang tua. Mereka semua itu adalah orang-orang mulia di hadapan Allah SWT.
Artinya, “Dianjurkan mengecup tangan orang lain karena kesalehannya dari aspek keagamaan seperti karena ilmu agamanya, kezuhudannya. Dan makruh mencium tangan orang kaya atau faktor duniawi lainnya seperti kekuasaannya atau jabatannya.
Kita juga dianjurkan berdiri untuk menghormati orang-orang berakhlak mulia atau memiliki keutamaan lainnya secara agama, tanpa niat riya atau niat mengagungkannya,” (Lihat Abu Bakar bin Muhammad Syatha Ad-Dimyathi, I‘anatut Thalibin, juz 3, halaman 305).
Kalau kepada orang tua yang membesarkan raga kita dianjurkan untuk mencium tangan, apalagi terhadap para kiai, guru agama, dan orang-orang saleh yang mendidik akhlak kita kepada Allah dan makhluk-Nya. Para kiai adalah pembimbing rohani. Hal ini disinggung oleh Syekh Rasyidi dalam Syarah Sittin Masalah-nya Syekh Ramli dalam dua larik berikut ini.
Artinya, “Dialah pembimbing rohani # rohani adalah mutiara
Dialah pembimbing jasmani # jasmani layaknya cangkang kerang.”
Mencium tangan para kiai dan orang-orang saleh dianjurkan kapan saja, terlebih di masa lebaran seperti ini. Wallahu a‘lam. (Alhafiz K)
Terpopuler
1
Kabupaten Garut Diguncang Gempa Magnitudo 6,5, Terasa hingga Jakarta
2
Prabowo Mengaku Kagum Kepemimpinan NU yang Maju dan Progresif
3
Dubes-dubes Negara Sahabat Hadiri Halal Bihalal PBNU
4
Timnas Indonesia VS Uzbekistan Malam Ini, Tentukan Tiket ke Olimpiade Paris 2024
5
Piala Asia U-23, PBNU Gelar Nobar Timnas Indonesia vs Uzbekistan Terbuka untuk Umum
6
Dua WNI Ini Gowes Sepeda 8 Bulan Demi Nonton Timnas Indonesia di Piala Asia U-23
Terkini
Lihat Semua