Warta

Ahli Waris Imbau Masyarakat Tidak Keramatkan Makam

NU Online  ·  Ahad, 4 Juli 2010 | 00:32 WIB

Jakarta, NU Online
Ahli waris makam Habib Abdurahman bin Abdullah al-Habsyi mengaku khawatir dengan sikap masyarakat yang berduyun-duyun mengambil air yang keluar dari sekitar makam. Keluarga pun mengimbau masyarakat agar tidak mengkultuskan fenomena alam menjadi makam keramat.

"Kita menganggap ini fenomena alam. Kita selalu meminta masyarakat untuk tidak mengkultuskan kejadian alam ini menjadi makam keramat," kata salah seorang yang mengaku ahli waris generasi keempat, Abdurrahman bin Muhdor, di lokasi makam Habib Ali Kwitang, Jakarta, Sabtu (3/7).<>

Kekhawatiran itu bukan tanpa sebab, lanjut Muhdor, dia mendegar jika air yang muncul dari makam dapat menyembuhkan penyakit dan kegunaan magis lainnya. Ia khawatir hal tersebut dapat menimbulkan syirik kecil di masyarakat.

"Misalnya ada orang minum obat dan ia sembuh. Dia percaya obat itu yang
menyembuhkannya, padahal bukan obat tapi Allah. Begitu juga air ini," katanya mencontohkan.

Muhdor memang mengaku pihaknya tidak berani melarang tegas masyarakat yang datang dan mengambil air. Muhdor khawatir larangan itu bisa menimbulkan konflik.

"Kita nggak berani melarang warga yang ambil air. Takutnya ada konflik. Sementara masyarakat yang penasaran terus berdatangan ingin tahu," ujarnya.

Namun, pihaknya tetap berupaya agar masyarakat tidak terjerumus kepada perbuatan yang dilarang agama. "Kita kasih tahu saja. Kita sediakan Al-Qur'an sama Yasinan, biar mereka yang datang ngaji, setelah ngaji kita kasih tahu begini begini," tuturnya.

Langkah lainnya adalah dengan menutup sementara sumber yang mengeluarkan air. "Kita akan tutup sementara. Bertahap. Sambil nanti malam pelan-pelan bilang ke masyaralat lewat ceramah di sini," ujar Muhdor yang mengaku sebagai turunan generasi keempat.

Sebelumnya, Akhir pekan lalu makam Habib Abdurrahman bin Abdullah al-Habsyi Jl. Inspeksi Kali Ciliwung Jakarta Pusat. Tempat bekas makam itu rencananya akan dibangun gedung bertingkat. Setelah tanah makam dikeruk, tiba-tiba saja ada air yang keluar dari sela-sela tanah kerukan.

Tak ayal, kejadian ini membuat warga keheranan. Sontak saja warga sekitar lokasi ramai-ramai menyerbu lokasi dan ramai-ramai mengambil air semburan dari tanah makam yang biasa disebut sebagai Makam Habib Ali Kwitang. Mereka mengambil air tersebut untuk mandi, minum, dan lainnya. (min)