Warta

AS Kembali Ributkan Masalah Papua

NU Online  ·  Kamis, 23 April 2009 | 07:25 WIB

Washington, NU Online
Masalah kekerasan yang sering melanda Papua beberapa waktu belakangan ini juga menjadi perhatian AS. Negara adidaya itu menyerukan agar pemerintah memberikan otonomi yang lebih luas kepada pulau paling timur di RI itu.

"Papua perlu mendapat dukungan atas usahanya untuk mendapatkan otonomi yang lebih luas, serta perlindungan hak asasi bagi warganya. Pemerintah (Presiden AS Barack) Obama akan membahas mengenai hal ini dengan pemerintah Indonesia," kata Menlu AS Hillary Clinton seperti dilansir eTaiwan, Kamis (23/4).<>

Menjelang pemilu legislatif lalu, kondisi keamanan di Papua memang sempat terganggu. Tercatat enam orang tewas dalam kerusuhan pada pemilu tahap awal bulan ini dan beberapa ledakan bom mengguncang.

Menurut aktivis Papua, polisi menembak dan melukai setidaknya empat pengunjukrasa saat rapat umum yang menyerukan kemerdekaan Papua dan pemboikotan pemilu di wilayah itu. Sementara polisi membantah melepaskan tembakan, mereka hanya mengadakan razia di markas aktivis.

Situasi makin keruh saat pejabat Indonesia bulan lalu menangkap empat orang wartawan Belanda yang sedang meliput unjuk rasa prokemerdekaan di ibukota, Jayapura. Para jurnalis itu juga meliput kembalinya seorang pendiri gerakan Papua Merdeka yang berjuang untuk mendapatkan kemerdekaan Papua sejak tahun 1960-an. (inl)