Warta

Bimas Islam: Indonesia Jadi Pusat Baru Peradaban Islam

Sab, 10 Oktober 2009 | 08:09 WIB

Jakarta, NU Online
Wilayah geografis yang luas dan potensi sumberdaya alam merupakan modal dasar bagi umat Islam Indonesia untuk mengembangkan peradabannya. Dengan kekayaan alam yang melimpah, Indonesia akan mampu berkembang menajdi pusat peradaban baru Islam.

Demikian dinyatakan Dirjen Bimas Islam Departemen Agama, Nasaruddin Umar, di Jakarta, Jum'at (9/10). Nasaruddin menilai, potensi Indonesia menjadi pusat peradaban Islam di dunia sudah terlihat saat ini.<>

“Kita memiliki wilayah geografis yang luas. Selain itu, penduduk Indonesia sebagain besar beragama Islam dan homogen. Mayoritas penduduk Indonesia menganut aliran Suni, tidak seperti di Timur Tengah yang alirannya lebih heterogen. Dengan demikian umat Islam di negara kita lebih kompak,” terang Nasaruddin.

Hal lain yang dapat menjadi modal dasar bagi bangsa untuk memajukan dirinya adalah sistem demokrasi di Indonesia yang tidak dimiliki oleh negara-negara lain. Indonesia memiliki budaya lembut dan sistem sosial yang terbuka.

“Bahkan Hillary Clinton pernah mengatakan, 'Jika ingin mempelajari masalah gender dan Islam, sebaiknya belajar di Indonesia. Negara kita memberikan kesempatan yang luas bagi kaum wanita untuk terus maju,” katanya.

Dalam pandangan Nasaruddin, hal ini terjadi karena Indonesia merupakan negara maritim yang terletak di khatulistiwa dengan alam yang bersahabat. Indonesia juga jauh dari pusat konflik di Timur Tengah, seperti konflik di Palestina dan Israel.

“Islam datang ke Indonesia melalui penyebaran agama yang dilakukan oleh orang-orang India, Persia, dan Arab. Islam di Indonesia tidak hitam atau putih sehingga bisa bersahabat baik dengan kultur lokal maupun kultur global. Hal ini membuat Indonesia lebih mudah menerima kemajuan,” terangnya. (min)