Warta

BMT NU Kramat Tegal, Modal 8 Juta Menjadi 12 Milyar

Sab, 6 Juni 2009 | 00:58 WIB

Brebes, NU Online
Tidak disangka, Koperasi Simpan Pinjam (KSP)-Baitul Maal wat Tamwil Syirkah Muawanah (BMT SM) Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kramat Kabupaten Tegal dengan modal awal Rp 8 juta, kini telah berkembang menjadi Rp 12 milyar.

“Awal mulai berdiri, kami hanya punya Rp 8 juta. Alhamdulillah kini telah berkembang menjadi Rp 12 milyar,” kata H Ahmad Zubaedi, SE usai menyampaikan sosialisasi pada para calon anggota di Gedung NU Brebes Jalan Yos Sudarso Brebes, Jumat (5/6) sore.<>

Perkembangan tersebut, lanjut Zubaedi, dikarenakan respon yang positif dari para anggota. Sehingga, para anggota maupun calon anggota bisa meminjam dana dari 500 ribu sampai 100 juta. “Tergantung pada kemampuan anggota untuk mengembalikannya, seluruh pinjaman kami layani. Tentu dengan sangat selektif,” paparnya.

Untuk mengembangkan usahanya, BMT SM NU Kramat yang berkantor pusat di Jalan Garuda 127 Bongkok Kramat Tegal itu kini telah membuka tiga kantor kas. Yakni jalan Werkudoro 74 Langon Kota Tegal, Jalan TVRI 21 Jatinegara Kab. Tegal dan Jalan Sultan Agung 78 Brebes.

Khusus untuk Kantor Kas Brebes, kata Zubaedi, sejak pembukaan pada Juli 2007 telah menerima calon anggota sekitar 700 orang. Mereka, adalah para pedagang kecil yang tersebar diwilayah pasar induk Brebes, pasar Kodim, pasar Jatibarang, pasar Banjaratma, pasar Klampok dan pasar Banjaratma.

“Mereka meminjam berkisar antara 3 sampai 5 juta. Kami hanya memberikan pinjaman untuk usaha produktif, bukan spekulatif,” ungkapnya.

Kendati Pegawai Negeri Sipil dan TNI-Polri punya penghasilan tetap, tetapi menurut Zubaedi, mereka belum diperkenan meminjam di BMT SM NU Kramat ataupun dikantor kas yang lain. “Kami lebih menitikberatkan pada sektor ekonomi kerakyatan,” jelasnya.

Lebih jauh Zubaedi menjelaskan, sejak membuka Kantor Kas Brebes telah disalurkan kredit diatas 2 Milyar rupiah. “Untuk bulan Mei lalu saja, tercatat 714 juta. Tapi, para calon anggota di Brebes telah menabung sekitar 120 juta,” ungkapnya tanpa tedeng aling-aling.

Pedagang Klontong di Pasar Banjaratma H. Mahrus Ali, mengaku sangat gembira dengan kehadiran BMT NU di Brebes. Karena usahanya bisa berkembang dan terhindar dari ulah para rentenir. “Saya mengucapkan terima kasih pada BMT NU, usaha saya Alhamdulillah tambah maju,” tuturnya sembari tersenyum saat dialog.

Demikian juga dengan Ibu Tuti dari pasar Bulakamba ingin meningkatkan jumlah pinjamannya. Sehingga bisa lebih memperluas usahanya. Bahkan dia bersedia memberikan sertifikat tanah sebagai jaminan. Menurut Ibu Tuti dirinya merasa lega, setelah bebas dari jeratan rentenir yang dia sebut Bank Luar Negeri.

Zubaedi menjelaskan, dalam kiprahnya BMT NU Kramat menawarkan produk simpan pinjam dan jasa. Ada tiga jenis simpanan yakni pertama Simpanan Sukarela (Simpanan berguna, pengurus, karyawan, hari raya, pendiri, pendidikan, ziarah, mudhorobah berjangka); kedua Simpanan Wajib (simp wajib anggota); ketiga Simpanan Program dan Jasa (Arisan Rejeki, TP-THT).

“Sedangkan untuk pinjaman atau pembiayaan meliputi Mudhorobah, Musyarokah, Murobahah, Baibitsawam Ajil, Qordhul Hasan dan Al Hiwalah,” pungkas Haji Zubaedi. (was)