Depag Diminta Ikutsertakan Juara MTQ Antar-Ponpes di Even Internasional
NU Online · Kamis, 13 September 2007 | 06:48 WIB
Departemen Agama (Depag) diminta bisa mengikutsertakan para juara Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional VI Antar-Pondok Pesantren pada even-even lain yang bertaraf internasional. Demikian salah satu keputusan hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Jam’iyatul Qurra’ wal Huffazh (JQH) di Ponpes Sabilul Hasanah, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, 9 September lalu.
“Dalam rangka pembinaan dan kesinambungan kegiatan MTQ Antar-ponpes, maka Pengurus Pusat JQH memandang perlu agar para juara tilawah maupun tahfizh diikutkan pada even-even internasional yang berkaitan dengan lembaga-lembaga Al-Quran,” kata Sekretaris PP JQH A. Mustafid dalam siaran pers yang diterima NU Online, Kamis (13/9)<>
Selain itu, JQH juga berkomitmen menyukseskan program da’i transmigran yang dicanangkan pemerintah. Karena itu, organisasi yang menghimpun para hafiz dan hafizah Nahdlatul Ulama (NU) itu, meminta pemerintah agar mengikutsertakan da’i pendamping dari kalangan qari’-qariah dan hafiz-hafizah JQH.
Rakernas yang diikuti 12 Pengurus Wilayah JQH se-Indonesia itu juga menghasilkan keputusan upaya penyuksesan program baca-tulis Al-Quran berikut dukungan perangkat dan sistem yang dibutuhkan. Untuk itu, pengurus JQH di semua tingkatan diharapkan dapat mengupayakan agar program tersebut dapat menjadi peraturan daerah di masing-masing daerah.
“Mengingat beragamnya metode dan sistem pembelajaran Al-Quran yang berkembang di masyarakat, maka JQH diharapkan dapat mengakomodir. Kalau perlu, JQH menentukan standar sistem dan metode pembelajaran Al-Quran sendiri,” terang Mustafid.
Hal menarik lainnya yang merupakan keputusan dan hasil Rakernas tersebut adalah program pendirian induk koperasi JQH. Keputusan itu dibuat sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan para anggota badan otonom di bawah naungan NU itu.
MTQ berikutnya di Kaltim
Forum tertinggi kedua setelah kongres tersebut juga telah menetapkan Provinsi Kalimantan Timur sebagai tuan rumah penyelenggaraan MTQ Nasional VII Antar-Ponpes dan Rakernas JQH tahun 2009 mendatang. Karena itu, PW JQH se-Indonesia diminta untuk segera menyosialisasikan program tersebut.
“Cabang qiraatil qutub yang baru diadakan pada tahun ini (2007, Red), diharapkan dapat dilombakan pada penyelenggaraan MTQ berikutnya dan seterusnya. Dan, cabang khatil Quran (kaligrafi) yang pada MTQ kali ini belum ada, untuk MTQ berikutnya agar diikutsertakan,” terang Mustafid.
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
3
Gus Yahya Dorong Kiai Muda dan Alumni Pesantren Aktif di Organisasi NU
4
MK Larang Wamen Rangkap Jabatan di BUMN, Perusahaan Swasta, dan Organisasi yang Dibiayai Negara
5
Pemerintah Perlu Beri Perhatian Serius pada Sekolah Nonformal, Wadah Pendidikan Kaum Marginal
6
KH Kafabihi Mahrus: Tujuan Didirikannya Pesantren agar Masyarakat dan Negara Jadi Baik
Terkini
Lihat Semua