Warta

Dubes Uzbekistan: NU Perlu Terlibat dalam Proses Reislamisasi Asia Tengah

Sel, 22 Desember 2009 | 04:09 WIB

Jakarta, NU Online
Duta Besar RI untuk Uzbekistan Syahril Sabaruddin menyatakan, negara-negara Asia Tengah ke depan akan menempati posisi penting dalam percaturan politik dan ekonomi Dunia.

Untuk  mengambil bagian dalama percaturan itu Indonesia mesti memperluas diplomasinya, karena itu tugas ini tidak hanya bisa dijalankan pemerintah. Kalangan ormas seperti NU juga bisa mendapat penugasan ini, tentu sesuai dengan bidangnya.<>

Hal tersebut dikatakannya kepada Ketua Umum PBNU KH A. Hasyim Muzadi di Kantor PBNU Jalan Kramat Raya di sela persiapan Konferensi Persaudaraan Muslim Dunia akhir pekan lalu.

Syahril berharap NU bisa memegang peran penting dalam gerakan reislamisasi yang sedang gencar saat ini. Semangat keberagaan negeri-negeri bekas pecahan Uni Soviet, seperti Uzbekistan, Kazakhstan, Tajikistan dan sebagainya yang mayoritas Muslim itu, memang sedang giatnya membangun bidang keagamaan, setelah 70 tahun dikomunisakan.

“Indonesia khususnya NU mesti aktif dalam prose situ. Dalam kenyataannya mereka memburtuhkan banyak guru agama dan buballigh. Indonensia khususnya NU tentu akan mudah memenuhi kebutuhan itu,” kata Syahril.

Keterlibatan NU dalam proses reislamisasi itu juga akan mampu menjaga perdamaian, sebab kalau kelompok garis keras yang masuk, baik dari Lebanon, maupun Afghanistan, dikhawatirkan akan memicu ketegangan baru. Keterlibatan NU juga diharapkan dapat menguatkan hubungan diplomatik antara negara-negara Asia Tengah dengan Indonesia, sehingga Indonesia juga akan memperoleh keuntungan politis dan ekonomi.

“Perlu diketahui bahwa negara-negara tersebut sangat kaya dengan tambang seperti minyak, gas, dan uranium. Karena itu beberapa negara besar seperti Rusia, Cina dan Amereka bertarung sengit untuk memperebutkan dominasinya atas kawasan ini,” katanya.

“Sementara itu warga negara setempat ingin  hidup mandiri, maka di situlah Indonesia bisa memperkuat kejasama baik di level pemerintah maupun di level masyarakat,” kata Syahrir sembari menawarkan kedutaan akan memfasilitasi tim PBNU yang akan melakukan kerjasama dengan masyarakat Asia Tengah. (mdz)