Warta

Empat Kopontren Terima Bantuan Penguatan Modal Rp800 Juta

NU Online  ·  Senin, 3 September 2007 | 13:21 WIB

Bengkulu, NU Online
Empat Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) di Provinsi Bengkulu mendapat bantuan penguatan modal sebesar Rp800 juta dari Kementerian Negara (Kemneg) Koperasi dan UKM.

"Bantuan itu kini dalam proses transfer dari Kemeneg ke rekening Kopontren penerima," kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bengkulu Zainal Abidin di Bengkulu, Senin.

<>

Keempat Kopontren yang akan menerima bantuan itu yakni Kopontren Roudhotul Ulum di Kabupaten Seluma, Kopotren Darul Amal (Muko Muko), Kopontren Darussalam (Kota Bengkulu) dan Kopontren Mustofawiyah (Bengkulu Utara).

Menurut dia, masing-masing Kopontren akan menerima bantuan Rp200 juta berupa hibah.

Empat Kopotnren penerima bantuan itu, selama ini cukup berhasil mengembangkan usaha yang ditekuninya, dan memiliki potensi untuk terus berkembang.

"Kopontren Mustofawiyah bergerak di bidang usaha konveksi, sementara Kopontren Raudhotul Ulum, Darul Amal dan Darussalam menekun bidang usaha bengkel sepeda motor," katanya.

Ketika ditanya, ia menjelaskan penggunaan dana bantuan itu tidak ditentukan namun diharapkan dapat disisihkan sebagian untuk penambahan modal usaha.

"Dari Rp200 juta yang diterima, sebagian bisa digunakan untuk pembangunan gedung dan perlengkapan koperasi dan sebagian lagi untuk penguatan modal," ujarnya.

Ia juga menjelaskan, proposal permohonan bantuan dari Kopontren cukup banyak namun setelah dilakukan penjaringan oleh dinas koperasi kabupaten/kota dan provinsi hanya empat itu yang dinilai layak dan kemudian diajukan pada Kementerian Koperasi dan UKM.

Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh Kopontren untuk mendapatkan bantuan itu di antaranya berbadan hukum, memiliki lahan untuk pembangunan gedung dan pesantren pengelola memiliki asrama santri putera dan puteri serta terdaftar di Departemen Agama setempat.

Zainal berharap, bantuan itu dapat memicu pertumbuhan Kopontren di dareah itu sehingga ke depan menjadi salah satu kekuatan ekonomi baru guna menunjang pembangunan di daerah.
 
Bantuan bagi Kopontren itu, kata dia merupakan program Kementerian Koperasi dan UKM dalam rangka menciptakan wira usaha baru.
 
Selama ini, kalangan pondok pesantren hanya semata-mata melaksanakan kegiatan pendidikan keagamaan, untuk sektor usaha kurang diperhatikan sehingga para santri ada kesan hanya mampu berdakwah.

"Ke depan diharapkan para santri selain menjadi da’i handal juga mampu berwira usaha," tegasnya.

Pada 2006, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga menyerahkan bantuan untuk koperasi di Provinsi Bengkulu sebesar Rp3,17 miliar, di antaranya untuk 14 koperasi konvesional Rp1,250 miliar, bagi enam Kopontren Rp950 juta dan satu  koperasi peternakan sapi Rp170 juta. (ant/sub)