Para anggota faksi Fatah Palestina akan memilih pemimpin mereka, Sabtu (8/8), untuk pertama kalinya dalam 20 tahun, dengan harapan akan meniupkan jiwa baru ke dalam kelompok Palestina sekuler itu. Delegasi ke kongres partai itu di kota Bethlehem di Tepi Barat akan memilih untuk memperbarui Komite Sentral yang memiliki 21 anggota dan Dewan Revolusi, badan pemerintah Fatah, yang mempunyai 120 anggota.
Pemilihan pada awalnya dijadwalkan Jum'at tapi ditunda satu hari karena sejumlah besar dari anggota kelompok itu mendaftar sebagai calon. Presiden Palestina Mahmud Abbas, yang mengambilalih sebagai pemimpin Fatah setelah wafatnya Yasser Arafat pada 2004, dapat dipastikan akan memperoleh kembali jabatannya, dengan para pejabat Fatah melukiskannya sebagai "calon konsensus".<>
Namun tidak ada kepastian seperti itu bagi para pemimpin veteran lainnya kelompok tersebut, yang melemah akibat pertikaian intern, salah urus dan pukulan sainganya Hamas.
"Angin keras perubahan mereda di kongres. Menurut pendapat saya, sedikitnya separuh anggota Komite Sentral dan Dewan Revolusi sekarang ini akan diganti," kata seorang utusan, yang minta untuk tidak disebutkan namanya.
Di antara mereka yang terlihat sebagai calon utama adalah Marwan Barghuti, sekjen Fatah di Tepi Barat yang ditahan di penjara Israel, bekas kepala keamanan preventif Jibril Rajub dan Mohammed Dahlan, yang pernah menjadi pemimpin di Jalur Gaza.
Ada harapan kuat di antara 2.000 utusan bahwa beberapa pengawal tua yang sering dituduh korupsi akan membuat jalan bagi para aggota yang lebih muda dari kelompok yang didirikan oleh pemimpin ikonik Palestina Yasser Arafat pada akhir 1950-an itu. (ant)
Terpopuler
1
Tanggapan Rais Syuriyah PCNU Pemalang atas Bentrok FPI dengan PWI-LS
2
Ini Doa Memasuki Bulan Shafar, Lengkap dengan Transliterasi dan Terjemahnya
3
Mustasyar PBNU Serukan Pentingnya Nahdliyin Jaga Pemahaman Islam Moderat di Masyarakat
4
PBNU Akan Luncurkan Penulisan Sejarah NU Jilid Pertama pada Peringatan Satu Abad Masehi 31 Januari 2026
5
Salah Kaprah Memaknai Uang Haram sebagai Rezeki
6
RMINU Jabar Dorong Pemprov Tindak Lanjuti Evaluasi Hibah Pesantren
Terkini
Lihat Semua