Warta HARLAH KE-59

Fatayat NU DIY Gelar Maulid dan Pengajian Akbar

NU Online  ·  Jumat, 24 April 2009 | 01:05 WIB

Bantul, NU Online
Dalam rangka memperingati Hari Lahir (Harlah) ke-59 Fatayat NU, Pengurus Wilayah Fatyat NU Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY0 akan mengadakan kegiatan Maulid dan Pengajian Akbar, Sabtu (25/4) besok di Lapangan Wonokromo, Pleret, Bantul.

Kegiatan ini merupakan puncak dari serangkaian kegiatan dalam rangka peringatan Harlah Fatayat NU, yang sudah dimulai semenjak bulan Maret 2009 lalu.<>

Kegiatan pertama adalah seminar dengan tema “Perempuan dan Politik  di Indonesia; Peluang dan Tantangan Menghadapi Pemilu 2009" Kamis (13/3) lalu di Gedung University Club (UC) UGM Yogyakarta.

Kegiatan seminar ini sekaligus menjadi pembuka dari seluruh rangkaian kegiatan Harlah, yang kemudian disusul dengan kegiatan kedua, yakni lomba paduan suara Mars Fatayat NU dan lomba seni musik rebana al-Barzanji antar Anak Cabang Fatayat NU se-DIY dan pondok-pondok pesantren se-DIY pada hari Sabtu, 21 Maret 2009 di Pondok Pesantren Ar-Risalah, Mlangi Nogotirto, Gamping, Sleman.

Kegiatan lainnya adalah Bhakti Sosial: Pasar Murah, Pemerikasaan Kesehatan, dan Pengobatan Gratis pada Sabtu (18/4) di Desa Ngloro, Saptosari, Gunung Kidul. Sebagai

Pucak Acara Harlah, Maulid dan  Pengajian Akbar pada Sabtu besok akan dimulai pada jam 19.30 WIB, dengan Acara pembuka penyerahan trophy lomba paduan suara Mars Fatayat dan Rebana Al-Barzanji dilanjutkan dengan penampilan Juara I dari masing-masing lomba.

Setelah itu akan dilanjutkan dengan acara inti, yakni pembacaan maulid oleh Habib Syech Bin Abdul Qodir Assegaf  dari Solo dan Pengajian (mauidhoh hasanah) oleh KH. Musthofa Bisri (Gus Mus) dari Rembang, yang sekaligus akan menutup acara dengan do’a penutup.

Semua Kegiatan di atas merupakan upaya PW Fatayat NU DIY untuk semakin meneguhkan karakternya sebagai salah satu organisasi perempuan muda Islam yang tetap konsisten mendukung kegiatan-kegiatan pemberdayaan kepada masyarakat, baik secara politik, budaya, maupun sosial dan keagamaan. Demikian dalam rilis pers PW Fatayat NU DIY. (ron)