Fatayat NU Minta MUI Pertimbangkan Masalah Ketenagakerjaan
NU Online · Ahad, 24 Agustus 2008 | 04:36 WIB
Pucuk Pimpinan (PP) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) meminta Majelis Ulama Indonesia (MUI) mempertimbangkan masalah ketenagakerjaan terkait rencana diterbitkannya fatwa hukum haram merokok.
Organisasi para ibu muda NU itu khawatir akan muncul dampak buruk lebih besar jika fatwa hukum haram merokok tersebut benar-benar dikeluarkan. Karena, akan sangat berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat, yakni ketenagakerjaan.<>
“(fatwa MUI) terlalu ekstrim karena bisa berimbas pada ketenagakerjaan,” ujar Sekretaris III PP Fatayat NU, Muzaenah Zein, di sela-sela Konferensi Besar Fatayat NU di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Sabtu (23/8) kemarin.
Menurut dia, merokok memang tergolong perbuatan makruh, karena banyak merugikan kesehatan. "Namun, akan lebih bijak apabila larangan merokok bagi umat Islam disampaikan melalui kegiatan dakwah," katanya.
Artinya, akan lebih tepat jika ditumbuhkan kesadaran dan pemahaman tentang bahaya merokok bagi kesehatan serta dampak yang ditimbulkan jika terus-menerus merokok.
Perlu pula dilakukan sosialisasi terus-menerus agar masyarakat muslim menghindari rokok. "Melalui cara seperti ini tidak berbenturan dengan berbagai kepentingan lain terutama yang menyangkut perekonomian masyarakat," katanya. (ant/rif)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat HUT Ke-80 RI: 3 Pilar Islami dalam Mewujudkan Indonesia Maju
2
5 Poin Maklumat PCNU Pati Jelang Aksi 13 Agustus 2025 Esok
3
Kantor Bupati Pati Dipenuhi 14 Ribu Kardus Air Mineral, Demo Tak Ditunggangi Pihak Manapun
4
Nusron Wahid Klarifikasi soal Isu Kepemilikan Tanah, Petani Desak Pemerintah Laksanakan Reforma Agraria
5
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
6
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
Terkini
Lihat Semua