GP Ansor Kalbar Desak Saifullah Yusuf Kurangi Aktiftas di Parpol
NU Online · Selasa, 22 Mei 2007 | 10:26 WIB
Kalimantan Barat, NU Online
Sejumlah kader Gerakan Pemuda (GP) Ansor asal Kalimantan Barat (Kalbar) meminta Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor Saifullah Yusuf untuk mengurangi aktifitasnya di partai politik. Mereka meminta Saifullah lebih banyak berkonstrasi untuk membangun serta membesarkan Ansor.
“Ansor sangat membutuhkan perhatian, karena selama ini Ansor tidak terurus dengan baik,” kata Ketua Pimpinan Wilayah GP Ansor Kalbar, Romawi Martin, di Kalbar, Selasa (22/5), seperti dilansir gp-ansor.org.
<>Namun demikian, Romawi mengimbau kepada Saifullah agar bisa memberikan kesempatan kapada kadernya untuk berekspresi dan berapresiasi secara proporsional untuk mengambil peran-peran politik sesuai dengan rasionalitas dan kearifan lokal, sejauh dan searah dengan pencapaian visi-misi GP Ansor.
Menurut Romawi, selama Saifullah masih sibuk dan aktif di partai politik, dirinya mengkhawatirkan GP Ansor tetap tidak akan tersentuh dan terurus. “Karena itu, desakan agar Gus Ipul (panggilan akrab Saifullah Yusuf, Red) agar mengonsentrasikan dirinya 85 persen untuk membesarkan Ansor adalah semata-mata karena kecintaan kader Ansor kepada dirinya. Jangan dianggap kritik, justru permintaan ini adalah bentuk kecintaan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Romawi mengatakan, tujuan ini juga semata-mata agar Saifullah lebih proporsional mengorientasikan khidmatnya, terutama menyangkut aspek konsolidasi organisasi dan kaderisasi yang dipandang perlu memperoleh perhatian lebih serius. (rif)
Terpopuler
1
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
2
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
3
PBNU Buka Suara Atas Tudingan Terima Aliran Dana dari Perusahaan Tambang di Raja Ampat
4
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
5
Presiden Pezeshkian: Iran akan Membuat Israel Menyesali Kebodohannya
6
Israel Serang Militer dan Nuklir Iran, Ketum PBNU: Ada Kegagalan Sistem Tata Internasional
Terkini
Lihat Semua