Gus Dur Berjasa Memasyarakatkan 'Assalamualaikum' di Indonesia
NU Online · Senin, 12 April 2010 | 01:01 WIB
Pada awal 1990-an lalu almarhum KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mengatakan, ucapan “Assalamu’alaikum” bisa diganti dengan “Selamat pagi”, “Selamat siang” atau “Selamat sore” sesuai konteks waktunya. Kontan pernyataan Gus Dur ini menuai kontroversi. Banyak tokoh Islam yang mengecam Gus Dur.
Namun, bagi Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, justru pernyataan Gus Dur itulah yang membuat “Assalamu’alaikum” memasyarakat di Indonesia. Kenapa bisa?<
Menurut Mahfud, “Assalamu’alaikum” saat ini sudah biasa diucapkan oleh kalangan non-Muslim sekalipun, dari acara hiburan televisi hingga sambutan resmi atas nama pemerintah. Para anggota DPR yang beragama Katholik pun tak segan mengucapkan “Assalamu’alaikum” sebelum menyampaikan pendapat, kata Mahfud.
“Saya tanyakan, kenapa anda mengucapkan ‘Assalamu’alaikum” itu kan ucapan orang Islam. Mereka menjawab, menurut Gus Dur kan ‘Assalamu’alaikum’ sama dengan Selamat Pagi. Jadi tidak masalah,” katanya dalam acara tahlilan dan doa untuk Gus Dur di rumah keluarga Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu (10/4) malam kemarin.
Menurut Mahfud, melalui berbagai statemen dan tindakannya yang dinilai kontroversial, Gus Dur telah berhasil menciptakan tatanan kehidupan antar umat beragama di Indonesia yang harmonis. (nam)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menguatkan Sisi Kemanusiaan di Bulan Muharram
2
Khutbah Jumat: Mengais Keutamaan Ibadah di Sisa bulan Muharram
3
Inalillahi, Tokoh NU, Pengasuh Pesantren Bumi Cendekia KH Imam Aziz Wafat
4
Khutbah Jumat: Muharram, Momentum Memperkuat Persaudaraan Sesama Muslim
5
Khutbah Jumat: Jangan Apatis! Tanggung Jawab Sosial Adalah Ibadah
6
Khutbah Jumat: Berani Keluar Dari Zona Nyaman
Terkini
Lihat Semua