Warta

Gus Dur: Para Politisi Lebih Suka Ngotot

NU Online  ·  Ahad, 21 Desember 2008 | 12:25 WIB

Jakarta, NU OnlinePara politisi di Indonesia memiliki kebiasaan buruk yang sangat susah dihilangkan. Mereka suka sekali ngotot dengan pendapatnya sendiri dan menganggap salah setiap pendapat orang lain yang berseberangan.

Demikian dinyatakan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dalam pengajian rutinnya di Pesantren Ciganjur, Jl. Warung Silah jakarta Selatan, Sabtu (20/12). Gus Dur juga menganggap kebiasaan ngotot ini sebagai bukti ketidakdewasaan mereka.
<>
Menurut Gus Dur, mestinya para politisi di Indonesia belajar untuk lebih arif dalam setiap statemen yang mereka keluarkan. Para politisi mestinya selalu konsekwen dengan pandangan ideologi kenusantaraan.

"Para politisi, mestinya konsekwen dengan pilihan-pilihan keputusan ataupun sikap yang mereka nyatakan, sehingga  konstituen tidak merasa dibohongi. Tentu saja konsekwen tidak berarti ngotot, namun memiliki tanggung jawab terhadap setiap janji yang pernah dikampanyekan," terangnya di hadapan audiens.

Dalam pandangan Gus Dur, jika para politisi tidak konsekwen, tentu mereka akan ditinggalkan oleh para pemilihnya. Karena sistem demokrasi selalu memberikan kemungkinan-kemungkinan terhadap munculnya pilihan-pilihan baru.

"Hanya saja, para politisi kita lebih suka mencampuradukkan kebohongan dan kebenaran, sehingga pemilih merasa dibohongi. Maka wajar saja jika mereka berpaling atau bahkan apatis terhadap pemilihan umum," tandasnya.  (min)