Warta

Gus Mus Doakan Keselamatan Pak Harto di Akhirat

Ahad, 27 Januari 2008 | 08:10 WIB

Jakarta, NU Online
Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Mustofa Bisri (Gus Mus) turut mendoakan keselamatan mantan presiden Soeharto di akhirat. Menurutnya, hal itulah yang lebih penting dilakukan saat ini.

“Kalau di sini (di dunia), sudah jelas (selesai). Sekarang, masalahnya, bagaimana menyelamatkan Pak Harto di sana (akhirat). Kalau Pak Harto ada kesalahan, maka keluarga harus minta maaf,” terang Gus Mus kepada wartawan di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta, Ahad (27/1)<>

Namun demikian, budayawan dan kiai khos NU itu meminta keluarga segera menyelesaikan hak-hak Soeharto yang terkait dengan hak Adam (hak-hak yang terkait dengan manusia lainnya). Langkah keluarga ini diharapkan akan dapat melapangkan jalan Soeharto untuk dapat menghadap Yang Maha Kuasa.

“Kita harus mikul nduwur mendem jero (lihat kebaikan, lupakan keburukan). Tapi, karena urusan Pak Harto sudah menghadap Yang di Sana, yang urusan hak Adam harus diselesaikan. Biar mudah beliau menghadap-Nya,” tutur Gus Mus.

Dalam kesempatan yang sama, Gus Mus bersama para kiai dan politisi NU yang sedang bertemu di PBNU, serentak membacakan surat Al-Fatihah untuk Almarhum.

"Bagaimanapun status dan track record (jejak rekam) Pak Harto, beliau adalah orang yang berjasa bagi bangsa ini. Mari kita bacakan Al Fatihah," kata Slamet Effendi Yusuf, politisi Partai Golkar.

Sebelumnya, putri pertama Pak Harto, Siti Hardiyanti Rukmana alias Tutut meminta semua kesalahan Soeharto dimaafkan. Ia mengharapkan agar ayahnya diampuni dan diterima Allah SWT.

Tutut juga menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendoakan dan menjenguk ayahnya di RSPP. Ia juga memohon maaf dan minta dimaklumi bila Soeharto tidak bisa menemui semua orang yang menjenguknya. "Kami mohon maaf bila dalam sakitnya, tidak semua orang dapat menemui Bapak dan kami tidak dapat melayani dengan baik," kata Tutut.

Pak Harto dinyatakan wafat pada Ahad, 27 Januari 2008. Penguasa Orde Baru itu menghembuskan napas terakhir pada pukul 13.10 WIB.

Pak Harto sebelumnya diberitakan kondisinya sangat-sangat kritis karena seluruh organnya sudah tidak berfungsi. Konfirmasi wafatnya Soeharto juga disampaikan mantan Mensesneg Moerdiono. (rif)