Warta

Gus Sholah: Jangan Ada Aksi Balas Dendam Perobekan Al-Qur'an

NU Online  ·  Ahad, 12 September 2010 | 07:58 WIB

Jombang, NU Online
Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah), meminta masyarakat Indonesia tidak melakukan balas dendam terhadap aksi perobekan Al-Qur'an di Amerika Serikat. Menurut Gus Sholah Protes terhadap perobekan Al-Qur'an boleh dilakukan asal damai.

"Kita tentunya marah. Tetapi, apakah kita harus marah dalam bentuk merobek Injil dan merusak milik Kristen? Itu harus dihindari. Jangan ada aksi balas dendam. Tunjukkan bahwa kita lebih dewasa dari orang Amerika Serikat," kata adik kandung KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini, Ahad (12/9). />
Gus Sholah yang juga cucu Pendiri Nahdlatul Ulama KH Hasyim Asy'ari ini berpendapat, masyarakat Indonesia boleh melakukan demonstrasi memprotes perobekan Al-Qur'an asalkan tidak melakukan kekerasan.

"Boleh menunjukkan ketidaksukaan dengan demo dan kata-kata. Jangan melakukan kekerasan. Tentunya, kita harus menghindari tindakan yang berpotensi menyinggung, membuat luka dan membuat kelompok lain marah. Kalau orang menghormati kita, kita juga harus menghormati," tuturnya.

Sebuah grup yang terdiri dari 6 orang aktivis melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung Putih. Dalam aksinya, mereka merobek beberapa lembar isi kitab Al-Qur'an.

Tindakan yang dilakukan para aktivis ini bertentangan dengan apa yang diinginkan oleh Presiden Obama tentang hubungan AS dan Islam. Menurut Obama Islam bukan musuh AS, dan selamanya AS tidak akan menyatakan perang dengan Islam. (min)