Warta

Gus Sholah Selalu Sempatkan Berziarah

NU Online  ·  Rabu, 24 Maret 2010 | 07:17 WIB

Makassar, NU Online
Salah satu tradisi yang selalu dijalani warga Nahdliyin di manapun berada adalah ziarah kubur. Bila seseorang datang mengunjungi atau tinggal di suatu tempat baru, maka salah satu hal utama yang dilakukannya adalah berziarah ke makam ulama setempat dan mengunjungi (silaturrahim) kepada ulama setempat yang masih hidup.

Maka demikian pula halnya yang dijalani oleh pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah) setibanya di Makassar untuk mengikuti Muktamar ke-32 NU. Gus Sholah melakukan ziarah ke sejumlah makam para aulia dan tokoh Sulawesi Selatan. Diantaranya, Ambo Dalle, Puang Rama, H Kalla, Syeikh Yusuf al-Makassari.<>

"Tradisi berziarah ke makam para ulama dan aulia merupakan tradisi warga nahdliyin," kata Gus Sholah kepada NU Online, Selasa (23/3). Menurutnya, Kebanyakan para Kiai ikhlas pergi berdakwah dan membangun daerah-daerah sulit untuk membangun masyarakat setempat. Sehingga tumbuh rasa hormat dan cinta umat pada para alim ulama yang kuat karena keikhlasannya melayani, bukan sebaliknya.

"Ambo Dalle memberikan pencerahan kepada masyarakat, karena menunjukkan jalan keluar bagi warga masyarakatnya. Tokoh ini menjadi harapan masyarakat dan ulama. Jadi  itulah hakekat keberadaan NU. Yakni menjawab semua tantangan dan harapan masyarakat setiap waktu dibutuhkan," tutur Gus Sholah sesaat setelah berziarah..

Oleh karena itu, kata Gus Sholah, dirinya akan mengembalikan spirit itu pada kejami’iyahan NU, karena NU dan Indonesia adalah satu batang tubuh untuk saling mengisi, saling menguatkan sebagai mitra konstruktif.

"Semoga dalam Muktamar NU ke 32 ini kita mampu memberikan yang terbaik untuk umat dan bangsa Indonesia, sehingga dalam konteks ini kita tidak bisa membiarkan bangsa Indonesia lemah, sementara NU kuat, tidak bisa juga diam Indonesia kuat NU lemah," harapnya. (min)