Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya, Rais Aam Idaroh Aliyah Jam'iyyah Ahlit Thariqah al Mu'tabarah an Nahdliyyah, menyatakan siap memimpin Nahdlatul Ulama (NU) selama lima tahun ke depan jika muktamirin menghendaki.
Habib Luthfi yang menggagas perlunya NU dikendalikan satu komando oleh syuriyah, sedangkan tanfidziyah hanya sekedar sebagai pelaksana program, menyatakan dirinya siap jika muktamirin menunjukknya sebagai Rais Aam (Syuriyah) menggantikan KH Sahal Mahfudh.<>
“Jika memang saya dibutuhkan saya harus siap mengemban amanat itu,” katanya dengan nada tegas ketika NU Online di kediamannya, Ahad (29/11) kemarin menanyakan apakah dirinya siap jika muktamirin menghendakinya menjadi Rais Aam PBNU.
Baginya, jabatan merupakan amanah dan tidak bisa diminta-minta. Dimanapun tempatnya, dirinya menyatakan siap diposisikan. Pasalnya, seseorang yang ingin berjuang bukan harus pada jabatan ketua umum atau rais aam saja.
”Pengabdian dan perjuangan dapat dilakukan seseorang sesuai dengan kemampuannya masing masing dan saya siap mendukung siapapun yang terpilih,” ujarnya.
Habib Luthfi dalam kesempatan itu kembali menegaskan perlunya kendali NU dikembalikan kepada syuriyah. Jika kendali organsiasi ada di tangan syuriyah, dipastikan tidak ada lagi tarik menarik kepentingan dalam NU seperti yang terjadi saat ini, karena tidak ada lagi dua nahkoda.
”Jangan seperti sekarang ini, karena sama-sama merasa mendapat mandat dari peserta muktamar, akhirnya antara rais aam dan ketua umum tidak kompak,” ujarnya.
Katib Syuriyah PCNU Kota Pekalongan KH Zakaria Ansor kepada NU Online mengatakan, kesiapan Habib Luthfi untuk menjadi orang pertama di PBNU karena semata-mata ingin NU lebih baik dari sekarang. (amz)
Terpopuler
1
Gus Yahya Sampaikan Selamat kepada Juara Kaligrafi Internasional Asal Indonesia
2
LBH Ansor Terima Laporan PMI Terlantar Korban TPPO di Kamboja, Butuh Perlindungan dari Negara
3
Dukung Program Ketahanan Pangan, PWNU-HKTI Jabar Perkenalkan Teknologi Padi Empat Kali Panen
4
Menbud Fadli Zon Klaim Penulisan Ulang Sejarah Nasional Sedang Uji Publik
5
Guru Didenda Rp25 Juta, Ketum PBNU Soroti Minimnya Apresiasi dari Wali Murid
6
Kurangi Ketergantungan Gadget, Menteri PPPA Ajak Anak Hidupkan Permainan Tradisional
Terkini
Lihat Semua