Pekalongan, NU Online
Tim formatur Muktamar X Jam’iyyah Ahlith Tahriqah Al Muktabarah An Nahdliyyah (Jatman), akhirnya berhasil menyelesaikan tugasnya menetapkan susunan pengurus Idaroh Aliyah (Pimpinan Pusat) Jatman masa khidmah 2005-2010.
Keputusan itu dihasilkan setelah tim formatur bersidang selama empat jam, pada Selasa (29/3), sejak pukul 21.00 WIB hingga Rabu (30/3) pukul 01.00 dinihari. Hasilnya, KH Habib Lutfi bin Ali Yahya akhirnya terpilih sebagai Rois Aam. Sedangkan Mudir Aam diamanatkan kepada KHR Muhaiminan Gunardo, dari Parakan, Temanggung, Jawa Tengah.
<>Pemilihan pengurus Idaroh Aliyah yang berlangsung Selasa malam hingga Rabu dini hari itu, diawali dengan pemilihan Ahlul kahlli wal aqdi (Tim Formatur) yang berjumlah 9 orang. Masing-masing KH Habib Lutfi bin Ali Yahya dan KH Toha Abdurrahman (mewakili Idaroh Aliyah lama), KH Abdullah Sajad Jombang (mewakili Jatim), KHR Muhaiminan Gunardo (Jateng/DIY), KH Asep Burhanudin (Jabar), KH Lukman Hakim (DKI Jakarta/Banten), KH Amin bin Sanwikarto (Bali, NTB dan NTT), KH Muhammad Assegaf (Sumatera) dan KH Jaelani bin Abdullah Lc (Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua).
Sidang formatur yang berlangsung di kediaman KH Habib Lutfi bin Ali Yahya itu, sempat berlangsung cukup alot. Tidak seperti sidang formatur muktamar yang lalu-lalu. Menurut sumber Duta, awalnya sidang formatur Muktamar X kali ini berlangsung lancar. Termasuk ketika mengkomodasi nama-nama caloon pengurus Idaroh Aliyah. Terutama ketika menentukan Rois Aam, yang akan memimpin ifadliyah (lembaga permusyawaratan), dimana semua tim sepakat meminta Habib Lutfhi untuk menjabat.
Namun ketika pembahasan sampai pada siapa yang harus dipilih untuk posisi Mudir Aam (ketua umum), yang akan memimpin lembaga imdloiyyah (badan pelaksana), sidang berlangsung lumayan alot. Kesembilan anggota tim formatur kesulitan memilih orang yang memiliki kapasitas, sekualitas almarhum KHMS Lutfil Hakim Muslih. Dari beberapa nama yang dimunculkan tidak bisa mengerucutkan pada pilihan satu nama.
KH Toha Abdurrahman (Jogjakarta) Pj Mudir Aam dan KH Habib Toha (Semarang) Sekjen yang meramaikan bursa calon Mudir Aam dinilai para Kiai Sepuh, belum saatnya menduduki posisi ini. Akhirnya, setelah melalui berbagai pertimbangan, tim formatur akhirnya menunjuk KHR Muhaiminan Gunardo untuk “turun gunung”. Menjadi Mudir Aam. Sebelumnya Kiai Muhaiminan, yang juga Guru Besar Pencak Silat Pagar Nusa NU ini menjabat Rois di lembaga Ifadliyah Idaroh Aliyah.
Sidang ternyata belum selesai. Meski selama kurun waktu empat jam formatur telah berhasil menetapkan Rois Aam dan Mudir Aam, ternyata tim belum berhasil menyusun komposisi empat lembaga yang ada di Idaroh Aliyah, masing-masing Mustafadl (lembaga pertimbangan), Ifadiyah (lembaga permusyawaratan), Imdloiyyah (lembaga pelaksana) dan Imdadiyah (lembaga pembantu).
Juru bicara formatur KH Drs Toha Abdurrahman kepada Duta, di sela upacara Penutupan Muktamar X, Rabu (30/3), yang berlangsung di Pendopo Lama Kabupaten Pekalongan, mengungakpkan, tim formatur hanya berhasil menyusun nama-nama di lembaga Ifadliyah dan Imdloiyyah. Karena waktu sudah larut, menembus pagi dini hari.
“Itupun belum lengkap. Misalnya, jajaran Rois, Katib, Mudir, Sekretaris dan Bendahara yang kita umumkan sekarang ini belum lengkap. Nanti akan dilengkapi oleh Idaroh Aliyah bersamaan dengan melengkapi personalia di lembaga Mustafadl dan Imdadiyah,” kata kyai Toha yang kembali terpilih menjadi Wakil Mudir Aam ini.
Susunan pengurus Idaroh Aliyah diumumkan oleh Mudir Aam KHR Muhaiminan Gunardo dalam sidang pleno IV menjelang penutupan. Komposisinya meliputi; Rois Aam: KH Habib Lutfi bin Ali Yahya, Wakil Rois Aam: KH Abdul Wahab Hafidl (Rembang).
Jajaran Rois masing-masing; KH Asep Burhanudin (Bandung), Tuan Guru Turmudzi A Gani (NTB), KH Mudloffar Fathurrahman (Jepara), Prof Dr Muhibbudin Waly (Aceh) dan KH Ulinnuha Arwani (Kudus).
Katib Aam: KHM Zaini Mawardi (Demak), Wakil Katib Aam: KH Said Lafif Hakim (Demak), Katib: KH Lukman Hakim (Jakarta), KH Munajat (Mojokerto, Jatim).
Mudir Aam: KHR Muhaiminan Gunardo, Wakil Mudir Aam: KH Drs Toha Abdurrahman, Mudir: KH Hasan Amirudin (Bandung). Sekjen: Drs KH Chabib Thoha, Wakil Sekjen: Masroni, Sekretaris: KH Syakroni.
Aminussunduk Aam/Bendahara Umum: Ir Bambang Iryanto, Wakil Aminussunduk empat orang masing-masing: Joni Abdullah, KH Nuhan Affandi, Habib Syakir dan Hm Gunaryo.(ul)
Terpopuler
1
Idul Adha Berpotensi Tak Sama, Ketinggian Hilal Dzulhijjah 1446 H di Indonesia dan Arab Berbeda
2
Gus Baha Ungkap Baca Lafadz Allah saat Takbiratul Ihram yang Bisa Jadikan Shalat Tak Sah
3
Pos-Pos Petugas Penentu Kelancaran Lalu Lintas Jamaah di Jamarat Mina
4
Jamaah Diimbau Hindari Sebar Video Menyesatkan, Bisa Merusak Ibadah Haji
5
Pemerintah Tetapkan Idul Adha 1446 H Jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025 M
6
Hilal Awal Dzulhijjah 1446 H Berpotensi Terlihat di Aceh
Terkini
Lihat Semua