Warta

Hamas Gaungkan Kembali Intifadah

NU Online  ·  Rabu, 24 Februari 2010 | 02:23 WIB

Gaza, NU Online
Perdana Menteri Palestina Ismael Haneya menganggap pernyataan Zionis untuk menyatukan masjid Ibrahimi di Hebron dan Masjid Bilal bin Rabah di Betlehem dalam 'daftar situs bersejarah' sebagai siasat zionis untuk meyahudikan tanah Palestina. Menurut dia, mengubah dan mencuri situs bersejarah akan menyebabkan meletusnya Intifadah Palestina di Tepi Barat melawan ketetapan ini.

Pernyataan ini disampaikan di tengah protes yang dilakukan oleh Dewan Legislatif Palestina di Gedung Dewan di kota Gaza Selasa (2/23). Acara ini dihadiri oleh puluhan anggota dewan dan kabinet Palestina, serta perwakilan-perwakilan dari faksi-faksi Palestina, di samping wakil dari organisasi sosial.<>

Haneya menegaskan pentingnya merespons keputusan Israel itu dengan jelas melalui kesepakatan pembebasan para tahanan politik segera serta menghentikan perundingan negosiasi baik secara langsung maupun tidak dengan penjajah Israel. Dia menilai pentingnya mewujudkan rekonsiliasi Palestina yang berdiri atas prinsip-prinsip dan hak dasar Palestina

“Penjajah Zionis mengubah nama-nama kota dan jalan di Palestina, menghilangkan kuburan dan mengubah masjid-masjid menjadi bar dan diskotik, serta ingin merampas tekad rakyat Palestina. Sesungguhnya, rencana zionis itu besar dan meliputi seluruh kota Palestina," tutur Haneya.

Pengumuman untuk menyatukan Masjid Ibrahim dan Masjid Bilal dinilainya mengabaikan negosiasi Palestina yang dilakukan sebagai penghinanaan terhadap perunding Palestina. (ful)