Selain membahas untuk digelarnya sidang darurat mengenai ketegangan Al Aqsha, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) punya rencana baru di Jalur Gaza. Badan PBB yang menangani pengungsi Palestina, UNRWA berniat untuk memasukkan materi tentang holocaust dalam kurikulum pendidikan di Jalur Gaza. Hal ini memicu penentangan dari masyarakat setempat.
Pejabat UNRWA mengakui bahwa pihaknya memang memiliki pemikiran tersebut. Pengajaran soal holocaust, dianggapnya perlu dijalankan sebagai bagian dari kurikulum pendidikan hak asasi manusia.<>
"Tapi ini baru berupa ide kasar. Sama sekali belum menjadi draf," kata General Commisioner UNRWA, Karen Abu Zayd seperti dikutip situs alarabiya. Menurut dia, kurikulum mengenai hak asasi manusia ini bakal dibahas terlebih dulu dengan para ahli, masyarakat, juga orang tua murid di Jalur Gaza.
Penolakan pun bermunculan, termasuk dari para pejuang Hamas. Mereka menilai bahwa rencana tersebut tidak sepantasnya diwujudkan di Jalur Gaza. Kalangan aktivis Hamas menyebut program pengajaran tentang holocaust sebagai rencana untuk 'mengajarkan kebohongan'.
Reaksi paling keras justru datang dari penduduk Gaza sendiri. Penolakan penduduk setempat bahkan jauh lebih kuat dibanding reaksi Hamas. Hal ini pun diakui Abu Zayd. (min)
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
3
Gus Yahya Dorong Kiai Muda dan Alumni Pesantren Aktif di Organisasi NU
4
MK Larang Wamen Rangkap Jabatan di BUMN, Perusahaan Swasta, dan Organisasi yang Dibiayai Negara
5
Pemerintah Perlu Beri Perhatian Serius pada Sekolah Nonformal, Wadah Pendidikan Kaum Marginal
6
KH Kafabihi Mahrus: Tujuan Didirikannya Pesantren agar Masyarakat dan Negara Jadi Baik
Terkini
Lihat Semua