Bagi remaja putri yang ingin memperdalam ilmu Al Qurāan, Institut Ilmu Al Qurāan (IIQ) Jakarta bisa menjadi pilihan tepat. Selain para dosen yang mumpuni dan fasilitas yang memadai, mahasiswi yang berprestasi akan dicarikan orang tua asuh yang membiayai mereka selama kuliah.
Wakil Rektor IIQ Maria Ulfa yang dihubungi NU Online, Rabu (25/6) menjelaskan kesempatan untuk menjadi mahasiswi disini terbuka luas mengingat sedikitnya orang yang mampu menghafalkan Qurāan.<>
āButuh kemampuan ekstra untuk bisa menghafal Al Qurāan, nga semua orang mampu dan berani, kebanyakan orientasinya ke UIN. Kalau IIQ dan ada plusnyaā katanya.
Ā
IIQ didirikan pada tahun 1977, pertama untuk S2, baru pada tahun 1982 dibuka jurusan S1. Untuk jurusan S1 tersedia tiga jurusan meliputi syariah, tarbiyah, dan ushuluddin. Semuanya terakreditasi B.
Syarat penting untuk bisa masuk ke IIQ adalah calon mahasiswi sudah harus memiliki bekal hafalan sebanyak 5 juz Al Qurāan. Mahasiswi yang berprestasi akan dicarikan beasiswa mulai tahun kedua kuliah dengan mempertimbangkan hafalan, tartil, tajdid dan indek prestasinya.
Menurutnya, sejumlah individu dan lembaga seperti Haiah Tahfizul Qurāan dari Jeddah secara rutin telah memberikan beasiswa di IIQ. Untuk mahasiswa baru, mereka diwajibkan membayar uang pangkal sebesar 1.5 juta dan SPP 1.5 juta per semester.
Para mahasiswi yang berasal dari seluruh Indonesia ini disediakan asrama dan antar jemput ke kampus. āDi asrama, juga disediakan dapur bagi yang ingin memasak sendiri mengingat tak semua mahasiswi berasal dari keluarga mampu. Kita tetap memberi tempat bagi merekaā katanya.
Ā
Menurut Qoriah juara internasional ini, kecilnya peminat di IIQ sebagian dikarenakan para orang tua di berbagai daerah tidak berani melepaskan anak perempuannya ke Jakarta. āSebenarnya banyak yang minta diadakan kelas jauh, tetapi ini kan tidak diizinkan oleh pemerintah,ā ujarnya.
Persoalan lain adalah sejumlah pesantren tahfidzul qurāan tidak memiliki ijasah yang disetarakan sehingga banyak calon mahasiswi dari berbagai pesantren terkendala oleh persyaratan formal ini.
Kini yang sedang digalang adalah kerjasama dengan berbagai pemda seperti dari kabupaten Siak Riau dan dari Papua yang akan mengirimkan putri daerahnya untuk belajar Al Qurāan di Jakarta. Mereka dihadapkan mampu menyebarluaskan Al Qurāan ke daerahnya masing-masing. (mkf)
Terpopuler
1
PBNU Kembali Buka Beasiswa ke Maroko, Ini Ketentuan dan Cara Daftarnya
2
Ketua LBM PBNU: Praktik Haji Ilegal Bertentangan dengan Susbtansi Syariat
3
Baca Doa Ini saat Lepas Keberangkatan Jamaah HajiĀ
4
KH Miftachul Akhyar Jelaskan 3 Tingkatan Zikir
5
Pernah Ngaji Sorogan ke Syekh Mahfudz At-Tarmasi, Ini Jejak Sanad Kitab Hadits Mbah Hasyim
6
4 Keutamaan Bulan Dzulqa'dah yang Perlu Diketahui
Terkini
Lihat Semua