Warta

Imam Masjidil Haram Bangga dengan Umat Islam Indonesia

Jum, 25 Juli 2008 | 04:13 WIB

Jakarta, NU Online
Imam Besar Masjidil Haram Dr Saud Ibrahim Al-Shrim menyatakan kebanggaannya dengan umat Islam Indonesia yang tetap dapat menegakkan dan menjalankan syariat Islam dengan baik dan benar seraya melaksanakan demokrasi dan toleransi di tengah-tengah masyarakat yang pluralistik.

Pernyataan Saud Ibrahim disampaikan Ketua Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umroh RI (Amphuri) Fuad Hassan sebagaimana dirilis oleh Koran Kompas seusai mendampingi Saud Ibrahim bertemu dengan Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla, Kamis (24/7) pagi di kediaman dinas Wapres di Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta Pusat.<>

Selain Saud Ibrahim, hadir pula Imam Masjid Nabawi Sheik Abdul Mohsen Mohammad. Mereka diantar oleh Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Abdulrahman Muhammad Amin Al-Khayyat.

Pertemuan berlangsung sekitar setengah jam di ruang tamu kediaman resmi Wapres. Wapres yang mengenakan batik coklat dan berkopiah sama sekali tidak didampingi para pejabat terkait, termasuk Menteri Agama Muhammad Maftuh Basyuni.

"Imam Besar Masjidil Haram sangat bangga dengan umat Islam di Indonesia. Mereka memiliki toleransi yang tinggi meskipun tetap menjalankan syariatnya dengan baik dan benar. Kebanggaan juga disampaikan kepada Pak Wapres yang dinilai bisa memelopori hal itu dan menjadi panutan,” ungkap Fuad.

Sementara Saud Ibrahim mengatakan, ”Kunjungan kami dalam rangka silaturahmi saja. Pertemuan kami berlangsung dengan hangat, dan kami diterima dengan baik dan bersahabat. Kami juga saling bertukar pandangan dan pengalaman.”

Kuota haji

Saat ditanya apakah Saud Ibrahim dan Wapres Jusuf Kalla membahas masalah kuota haji seperti yang pernah dibahas baru-baru ini, Wapres menyatakan tidak. ”Hanya silaturahmi,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, menurut Fuad, Saud Ibrahim juga memuji Pemerintah Indonesia yang dinilai sangat baik menyelesaikan masalah ajaran sesat seperti yang baru-baru ini terjadi.

Sejak datang ke Jakarta, Minggu lalu, Saud Ibrahim sudah bertemu dengan pejabat Indonesia, di antaranya Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Hidayat Nur Wahid. (mad)