Induk Koperasi Syariah (Inkopsyah) memproyeksikan rasio pembiayaan bermasalah (non performing finance/NPF) sebesar 2,74 persen hingga akhir tahun ini. Di semester pertama lalu Inkopsyah mencatat NPF 4,07 persen.
Direktur Inkopsyah, Arisson Hendry mengatakan kendati batas NPF BMT sebesar 12 persen, namun Inkopsyah menargetkan setidaknya NPF di akhir tahun bisa di bawah tiga persen. “Walau batas NPF BMT maksimal 12 persen tapi kita ingin menekan NPF serendah mungkin,” kata Arisson.<>
NPF yang tercatat di Juni lalu, jelasnya, adalah pembiayaan yang terkena dampak akibat krisis ekonomi global. Namun pembiayaan yang baru berjalan di beberapa bulan terakhir ini masih lancar.
Sektor usaha mikro, kecil dan menengah yang menjadi basis pasar BMT tak terlalu berpengaruh pada krisis ekonomi global lalu membuat kinerja BMT juga tetap tumbuh dengan baik.
“Sejauh ini industri BMT tetap tumbuh bagus dan pembayaran juga cukup lancar,” ujar Arisson, sebagaimana dilansir Republika Online, Senin (3/8).
Tercatat NPF Inkopsyah menurun dibanding semester pertama tahun lalu. Di Juni 2008 Inkopsyah memiliki NPF sebesar 6 persen. (min)
Terpopuler
1
Khutbah Idul Adha 2025: Teladan Keluarga Nabi Ibrahim, Membangun Generasi Tangguh di Era Modern
2
Khutbah Idul Adha: Menanamkan Nilai Takwa dalam Ibadah Kurban
3
Bolehkah Tinggalkan Shalat Jumat karena Jadi Panitia Kurban? Ini Penjelasan Ulama
4
Khutbah Idul Adha: Implementasi Nilai-Nilai Ihsan dalam Momentum Lebaran Haji
5
Khutbah Idul Adha Bahasa Jawa 1446 H: Makna Haji lan Kurban minangka Bukti Taat marang Gusti Allah
6
Khutbah Idul Adha: Menyembelih Hawa Nafsu, Meraih Ketakwaan
Terkini
Lihat Semua