Warta

IPNU: Remaja Indonesia Salah Maknai Valentine Day

NU Online  ·  Kamis, 14 Februari 2008 | 00:06 WIB

Jakarta, NU Online
Pimpinan Pusat (PP) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) menilai, masyarakat Indonesia, terutama kalangan remajanya, telah salah memaknai Valentine Day atau Hari Kasih Sayang. Hari yang diperingati setiap 14 Februari itu, telah dimaknai sebagai hari untuk berpesta dan berbuat hal yang tidak bermanfaat.

"Selama ini, terjadi pemaknaan dan penyikapan yang keblinger (menyimpang) oleh kalangan pemuda dan remaja," ungkap Ketua Umum PP IPNU Idy Muzayyad kepada wartawan di Jakarta, Rabu (13/2) kemarin.<>

Menurutnya, berbagi kasih-sayang, tak harus menunggu datangnya Valentine Day. Tak harus pula diisi dengan hal-hal negatif yang melanggar norma masyarakat dan agama. Demikian pula, hal tersebut tidak melulu bagi kalangan muda saja.

"Apalagi, hari ini, memang ada kesan permainan pasar yang semakin menambah ruwetnya fenomena perayaan Valentine," tandasnya.

Pendapat senada dikemukakan Ketua Pengurus Pusat Lembaga Dakwah NU, KH Nuril Huda. Ia mengimbau kepada umat Islam, terutama kalangan muda agar tak melakukan hal-hal negatif yang dilarang agama di hari Valentine. "Jangan menambah-nambah kemaksiatan, bangsa ini sudah terpuruk," ujarnya.

Kiai Nuril—begitu panggilan akrabnya—mengaku prihatin atas rusaknya generasi muda akhir-akhir ini. Melanggar norma-norma agama, katanya, seolah-olah dianggap sebagai hal wajar oleh generasi muda. (rif)