Warta SELAT HORMUZ

Iran Membantah "Rumor" Peledakan Kapal AL AS

Kam, 10 Januari 2008 | 05:31 WIB

Tehran, NU Online
Iran membantah pernyataan AS bahwa kapal-kapal bot Garda Revolusi melakukan provokasi terhadap tiga kapal Angkatan Laut AS. Iran juga membantah pernyataan AS yang mengatakan bahwa salah satu dari kapal bot Iran itu mengirimkan pesan berisikan ancaman peledakan kapal AL AS itu.

Menteri Luar Negeri AS Condoleezza Rice mengatakan, kejadian itu sebagai aksi provokatif dan berbahaya. Hal ini mengingat insiden sekecil apa pun bisa menyulut perang lebih besar di Timur Tengah yang memang selalu panas.<>

Namun, para pejabat Iran menyatakan rasa heran atas pernyataan AS tersebut. Menurut para pejabat Iran, tidak ada kejadian yang membahayakan di perairan di Selat Hormuz itu. Hal yang terjadi, demikian para pejabat Iran, adalah upaya identifikasi atas obyek-obyek yang ada di sekitar perairan Iran.

"Hal yang terjadi antara pasukan Garda Revolusi dan kapal-kapal asing itu adalah inspeksi rutin," kata Ali Reza Tangsiri, Komandan AL Garda Revolusi, yang menangani wilayah Hormuz. "Tak ada ā€™kontak luar biasaā€™ antara pasukan Garda dan pihak asing itu," demikian kata Ali Reza kepada kantor berita Mehr.

Berhak memeriksa

Ali Reza menambahkan bahwa pasukan Iran juga memiliki hak untuk mengontrol dan mengidentifikasi setiap kapal yang memasuki Teluk Persia.

Televisi negara Iran mengutip sebuah sumber yang mengatakan, "Tak ada pengiriman pesan peledakan bom ke kapal AL AS."

Sebelumnya, pejabat Departemen Pertahanan AS mengatakan, salah satu kapal bot Iran mengirim pesan berisi kalimat, "Saya mendekat dan kapal Anda akan meledak dalam hitungan menit".

Namun, Menlu Rice tetap memberi kecaman keras kepada Iran. "Ini adalah tindakan provokatif yang berbahaya. Saya sungguh berharap agar Iran menghindari tindakan-tindakan seperti itu," kata Rice kepada BBC dalam program siaran Bahasa Arab, Selasa (8/1).

Namun, pihak Iran mengatakan tak ada kejadian yang mengkhawatirkan di Selat Hormuz itu. "Tindakan kapal-kapal Iran merupakan hal biasa. Juga adalah hal biasa bagi kapal Iran untuk menanyakan identitas setiap kapal yang melintasi Selat Hormuz. Adalah hal biasa bagi kapal asing itu memberi keterangan sukarela kepada pihak Iran," kata analis Iran dari kalangan konservatif, Amir Mohebian.

Namun, ia mengatakan kejadian itu menjadi hal besar sehubungan dengan rencana kunjungan Presiden AS George W Bush ke Timur Tengah.

Kantor berita Fars, yang beraliran konservatif, menuduh Barat dan beberapa media di Arab turut menyebarkan propaganda anti-Iran. Selat Hormuz merupakan jalur vital bagi lalu lintas energi internasional. Selat ini merupakan perlintasan bagi 20 persen pasokan energi global. (kmp/dar)