Puluhan aktivis reformasi terkemuka Iran yang ditangkap setelah pemilihan presiden yang dipersengketakan telah dimulai. Kasus ini digelar di satu pengadilan revolusi di ibukota Iran, Teheran.
Kantor berita Fars mengatakan salah satu terdakwa adalah mantan wakil presiden Mohammad Ali Abtahi, yang bekerja di bawah mantan presiden Mohamed Khatami.<>
Mereka dilaporkan didakwa menyulut kerusuhan, melakukan pengrusakan, dan "bertindak melawan keamanan nasional", dan bersekongkol untuk melawan sistem yang berkuasa, kata media resmi. Para terdakwa lain termasuk anggota terkemuka gerakan reformasi oposisi.
Sebagian menyatakan di persidangangan bahwa pernyataan mereka sebelumnya mengenai kecurangan dalam pemilihan presiden 12 Juni tidak berdasar, kata media resmi.
Puluhan orang diadili. Foto-foto dari ruang sidang yang penuh sesak memperlihat para terdakwa duduk dengan mengenakan seragam tahanan penjara dan dikawal penjaga di dekat mereka.
Kantor berita resmi Irna mengatakan, dakwaan-dakwaan lain terhadap mereka termasuk "memiliki kaitan dengan kelompok-kelompok kontrarevolusioner."
Sebagian dari mereka diadili dipotret "melakukan kejahatan," dan orang-orang yang membantu mereka "dalam pelarian", lapor Irna tanpa menyinggung jumlah pasti orang yang diadili.
Kantor berita Fars, yang menyatakan 100 terdakwa diadili, melaporkan, mantan wakil presiden Mohammad Ali Abtahi, mantan, menteri luar negeri Mohsen Aminzadeh, mantan jurubicara pemerintah Abdollah Ramazanzadeh, mantan anggota senior parlemen Mohsen Mirdamadi dan mantan Menteri Industri Minister Behzad Nabavi diadili. (bbc)
Terpopuler
1
Khutbah Idul Adha 2025: Teladan Keluarga Nabi Ibrahim, Membangun Generasi Tangguh di Era Modern
2
Khutbah Idul Adha: Menanamkan Nilai Takwa dalam Ibadah Kurban
3
Bolehkah Tinggalkan Shalat Jumat karena Jadi Panitia Kurban? Ini Penjelasan Ulama
4
Khutbah Idul Adha: Implementasi Nilai-Nilai Ihsan dalam Momentum Lebaran Haji
5
Khutbah Idul Adha Bahasa Jawa 1446 H: Makna Haji lan Kurban minangka Bukti Taat marang Gusti Allah
6
Khutbah Idul Adha: Menyembelih Hawa Nafsu, Meraih Ketakwaan
Terkini
Lihat Semua