Warta

Jumlah perguruan Tinggi di Indonesia Terlalu Banyak

NU Online  ·  Kamis, 12 Oktober 2006 | 10:34 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua PBNU Prof. Dr. Masykuri Abdillah berpendapat bahwa jumlah perguruan tinggi di Indonesia saat ini sudah terlalu banyak sehingga perlu di atur kembali agar bisa meningkatkan kualitasnya. “Di Jakarta saja, terdapat sekitar 50 perguruan tinggi agama sedangkan jumlah perguruan tinggi swasta umum sekitar 400-an,” tandasnya

Menurut Wakil Rektor UIN Jakarta tersebut, perguruan tinggi- perguruan tinggi tersebut dikelola dengan fasilitas apa adanya, bahkan diantaranya yang menggunakan ruko untuk kegiatan akademiknya dan dosennya mengajar dimana-mana. “Bagaimana budaya akademik dikembangkan di kampus ruko-ruko itu,” tandasnya

<>

Lulusan doktor dari Jerman tersebut bertutur bahwa di negeri tersebut, satu kota hanya memiliki sekitar 5 perguruan tinggi, namun masing-masing PT tersebut memiliki kualitas yang bagus.

“Tak semua orang harus jadi sarjana. Di Jerman, banyak lulusan SMA yang memutuskan untuk tidak kuliah karena mereka dapat memperoleh pekerjaan dengan mudah dan hidup layak,” imbuhnya.

Dikatakannya bahwa akar dari masalah pendidikan di Indonesia adalah masalah ekonomi. Susahnya mencari kerja menyebabkan banyak lulusan SMA masuk ke perguruan tinggi dengan alasan daripada nganggur, apalagi dengan adanya perguruan tinggi murah yang dikelola apa adanya tersebut.

“Di negeri kita, asal punya duit bisa kuliah, padahal tak semua orang harus kuliah, tapi mereka bisa mengembangkan keahlian dalam bidang tertentu,” tandasnya.

Rendahnya kualitas pengajaran yang diberikan oleh perguruan tinggi tersebut menyebabkan lulusan yang dihasilkan juga rendah. Mereka akhinya tetap tak mampu bersaing di lapangan kerja. (mkf)

Saat ini memang sudah ada aturan tentang akreditasi perguruan tinggi yang menilai kelayakan dan kualitas PT dari berbagai aspek. Namun hal tersebut belum mencukupi.

“Di masa yang akan datang, pemerintah harus membuat standar yang lebih ketat seperti pelarangan penggunaan ruko untuk kegiatan PT. Di Ciputat saja, ada tiga perguruan tinggi yang memakai ruko, belum lagi yang lainnya,” imbuhnya. (mkf)