Jakarta, NU Online
Dalam pidato pertamanya di hadapan publik sejak terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Sirajd mengajak seluruh warga Nahdliyin untuk melanjutkan perjuangan para ulama. Said Aqil juga berpesan agar para ulama masa kini tetap ntuk meneruskan ajaran-ajaran Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja).
"Dahulu para ulama membentuk komite Hijaz untuk menyelamatkan ajaran-ajaran Aswaja. Maka semestinya para ulama NU saat ini melanjutkan perjuangan mereka, meskipun banyak tantangan dan kendala yang harus dihadapi," terang kang Said -sapaan akrab KH Said Aqil Siradj dalam acara yang di selenggarakan oleh Pengurus Pusat Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulam<>a (PP LDNU) di Masjid Istiqlal Jakarta, Ahad (18/4).
Kang said yang berpidato dalam acara Maulid Akbar Nasional dan Doa Bersama untuk Gus Dur ini berpesan, hendaknya warga Nahdliyin tetap beribadah dengan tatacara yang telah diajarkan oleh para ulama melalui kitab-kitab mu'tabaroh agar dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya di hadapan hukum dan kepada Allah SWT.
"Jangan asal bisa membaca terjemah Al-Qur'an kemudian seenaknya menyalahkan para ulama. Karenanya, masyarakat jangan mudah terpengaruh oleh orang-orang yang belum teruji keulamannya," tutur Kang Said dengan logat khas Cirebonnya.
Sementara itu, Sekretaris Panitia, Masrukhin kepada NU Online menyatakan, acara Maulid Akbar Nasional dan Doa Bersama untuk Gus Dur ini dihadiri oleh lebih dari dua puluh ribu jamaah dari seluruh kawasan Jakarta Bogor Depok Tangerang, Bekasi dan sekitarnya. (min)
Dalam pidato pertamanya di hadapan publik sejak terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Sirajd mengajak seluruh warga Nahdliyin untuk melanjutkan perjuangan para ulama. Said Aqil juga berpesan agar para ulama masa kini tetap ntuk meneruskan ajaran-ajaran Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja).
"Dahulu para ulama membentuk komite Hijaz untuk menyelamatkan ajaran-ajaran Aswaja. Maka semestinya para ulama NU saat ini melanjutkan perjuangan mereka, meskipun banyak tantangan dan kendala yang harus dihadapi," terang kang Said -sapaan akrab KH Said Aqil Siradj dalam acara yang di selenggarakan oleh Pengurus Pusat Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulam<>a (PP LDNU) di Masjid Istiqlal Jakarta, Ahad (18/4).
Kang said yang berpidato dalam acara Maulid Akbar Nasional dan Doa Bersama untuk Gus Dur ini berpesan, hendaknya warga Nahdliyin tetap beribadah dengan tatacara yang telah diajarkan oleh para ulama melalui kitab-kitab mu'tabaroh agar dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya di hadapan hukum dan kepada Allah SWT.
"Jangan asal bisa membaca terjemah Al-Qur'an kemudian seenaknya menyalahkan para ulama. Karenanya, masyarakat jangan mudah terpengaruh oleh orang-orang yang belum teruji keulamannya," tutur Kang Said dengan logat khas Cirebonnya.
Sementara itu, Sekretaris Panitia, Masrukhin kepada NU Online menyatakan, acara Maulid Akbar Nasional dan Doa Bersama untuk Gus Dur ini dihadiri oleh lebih dari dua puluh ribu jamaah dari seluruh kawasan Jakarta Bogor Depok Tangerang, Bekasi dan sekitarnya. (min)
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
3
Gus Yahya Dorong Kiai Muda dan Alumni Pesantren Aktif di Organisasi NU
4
MK Larang Wamen Rangkap Jabatan di BUMN, Perusahaan Swasta, dan Organisasi yang Dibiayai Negara
5
Pemerintah Perlu Beri Perhatian Serius pada Sekolah Nonformal, Wadah Pendidikan Kaum Marginal
6
KH Kafabihi Mahrus: Tujuan Didirikannya Pesantren agar Masyarakat dan Negara Jadi Baik
Terkini
Lihat Semua
