Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siroj, mengakui bahwa organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam, seperti NU dan Muhammadiyah turut bertanggung jawab atas munculnya aliran sesat yang maraknya belakangan ini. Pasalnya, seperti halnya NU, ia menilai tidak banyak berbuat terhadap kebutuhan umat.
Namun, khusus bagi NU, katanya, hal itu bukan sesuatu yang disengaja. Menurutnya, selama ini, ormas Islam seperti NU tidak diperhatikan dengan baik dan bahkan dipinggirkan oleh pemerintah. Hal itu terutama terjadi pada era Orde Baru<>.
āSelama 32 tahun NU selalu dipinggirkan. Tidak didanai pemerintah. Akibatnya, NU tidak bisa berbuat banyak. Coba kalau, misal, pengurus-pengurus ranting NU didanai. Sudah cukup. Tidak perlu ada LSM (lembaga swadaya masyarakat) lagi. Saya yakin tidak ada aliran-aliran sesat seperti yang marak sekarang ini,ā terang Kang Saidābegitu panggilan akrabnya.
Kang Said mengatakan hal tersebut kepada wartawan usai acara Halal bi Halal bertajuk āMembangun Ukhuwah Islamiyah Secara Kaffahā di gedung Jakarta Media Center, Jalan Kebon Sirih, Jakarta, Kamis (8/11)
Alumnus Univesitas Ummul Qurraā, Mekah, Arab Saudi, itu, menjelaskan, kemunculan aliran-aliran sesat itu lantaran umat mencoba mencari sesuatu yang baru dari ajaran Islam yang lain dari biasanya. Menurutnya, ormas-ormas Islam selama ini dinilai tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan umat tersebut.
Saat muncul ajaran atau paham baru yang dinilai lebih baik, maka umat tidak ragu lagi untuk memasukinya. āLihat saja pengikut-pengikut Al-Qiyadah Al-Islamiyah itu, mereka kebanyakan anak-anak muda yang selalu tertarik dengan sesuatu hal yang baru,ā terang Kang Said.
Ia menceritakan hal-hal yang didapat setelah bertemu pimpinan Al-Qiyadah Al-Islamiyah āRasulā Ahmad Moshaddeq beberapa waktu lalu. āSaya diskusi banyak dengan beliau (Ahmad Moshaddeq, Red). Intinya, dalam salah satu pahamnya mengajarkan bahwa salat wajib cukup sekali saja dalam sehari semalam, tidak perlu lima kali,ā katanya.
āKata beliau, percuma saja salat lima kali dalam sehari semalam kalau masih korupsi, berbuat kemungkaran. Intinya, ajarannya menginginkan umat yang berakhlak. Pada prinsipnya itu bagus, karena Islam memang bertujuan seperti itu. Nah, ajaran-ajaran seperti itu yang disukai anak-anak muda, ada hal-hal baru,ā jelasnya.
Namun demikian, ia menolak menceritakan lebih rinci tentang hasil pertemuannya dengan Ahmad Moshaddeq. āSaya belum bisa sampaikan ke publik, ke media massa. Saya akann bertemu beliau lagi Jumat. Setelah itu, saya bisa ceritakan semua,ā tandasnya. (rif)
Terpopuler
1
PBNU Kembali Buka Beasiswa ke Maroko, Ini Ketentuan dan Cara Daftarnya
2
Ketua LBM PBNU: Praktik Haji Ilegal Bertentangan dengan Susbtansi Syariat
3
Baca Doa Ini saat Lepas Keberangkatan Jamaah HajiĀ
4
KH Miftachul Akhyar Jelaskan 3 Tingkatan Zikir
5
Pernah Ngaji Sorogan ke Syekh Mahfudz At-Tarmasi, Ini Jejak Sanad Kitab Hadits Mbah Hasyim
6
4 Keutamaan Bulan Dzulqa'dah yang Perlu Diketahui
Terkini
Lihat Semua