Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sangat prihatin melihat konflik sosial yang kerap terjadi akhir-akhir ini. Toleransi antarumat beragama yang selama ini menjadi karakter bangsa diabaikan dari praktek kehidupan sehari-hari. Kehidupan umat bergama pun menjadi tidak kondusif.
Hal di atas dikemukakan KH Said Aqil Sirojd saat bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana negara Jakarta, Jumat siang (22/10). Kang Said beserta rombongan datang ke istana untuk memberikan masukan pada presiden. Pada kesempatan itu SBY disertai Sudi Silalahi (Menteri Sekretaris Negara), Suryadharma Ali (Menteri Agama), dan Hatta Rajasa (Menteri Koordinator Ekonomi).<>
“Keragaman agama di negeri ini adalah kekayaan. Jadi adalah ironi jika konflik sosial yang terjadi akhir-akhir ini berbasis agama. Kita malu sebagai umat beragama. Ukhuwah wathaniyah yang diajarkan agama mengendur” ujar Kang Said.
“Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang mengedepankan nilai-nilai agama, masa kita ribut karena agama?” tegasnya. Konflik sosial, lanjut Kang Said, tidak bisa dibiarkan, karena dapat memicu perpecahan bangsa.
“NU merasa bertanggung jawab untuk menyelesaikan masalah ini, karena kalau dibiarkan terus akan mengakibatkan disintegrasi bangsa,” ujarnya sungguh-sungguh.
Dia juga menjelaskan bahwa konflik agama disebabkan masuknya berbagai gerakan radikal dan ekstrem, seperti Salafi dan Wahabi. “Mereka membenci budaya lokal, menafikan budaya lokal. Sementara negeri ini mencintai budaya lokal,” kelas Kang Said.
Penyebab lain, lanjutnya, sekarang ini muncul fanatisme kedaerahan, akibat dari pemahaman yang salah mengenai otonomi daerah. “Sekali lagi ukhuwah wathaniyah mengendur,” tegasnya. Dalam kesempatan itu, Kang Said juga menyinggung bahwa modernisasi yang berjalan di Indonesia ini menggunakan kacamata kuda.
“Modernisasi jalan lurus saja, kaya kuda pakai kacamata. Sementara rakyat belum siap. Rakyat belum berdaya, jangan diminta bersaing dengan orang lain,” pungkasnya. (hmz)
Terpopuler
1
Targetkan 45 Ribu Sekolah, Kemendikdasmen Gandeng Mitra Pendidikan Implementasi Pembelajaran Mendalam dan AI
2
Taj Yasin Pimpin Upacara di Pati Gantikan Bupati Sudewo yang Sakit, Singgung Hak Angket DPRD
3
Peringatan HUT Ke-80 Kemerdekaan RI, Ketum PBNU Ajak Bangsa Teguhkan Persatuan
4
Kiai Miftach Jelaskan Anjuran Berserah Diri saat Alami Kesulitan
5
Tali Asih untuk Veteran, Cara LAZISNU Sidoarjo Peduli Pejuang Bangsa
6
Gerakan Wakaf untuk Pendidikan Islam, Langkah Strategis Wujudkan Kemandirian Perguruan Tinggi
Terkini
Lihat Semua